ragamlampung.com — Video video kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat mendapat kritikan serta disesalkan banyak pihak.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menilai salah satu adegan dalam video tersebut menayangkan adegan yang menyudutkan agama tertentu.
“Itu negatif konten dari pihak tertentu, mestinya Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu DKI) mengambil sikap,” kata Ketua MUI KH Amidhan, Senin (10/4/2017). Ia menambahkan, kompetisi demokrasi seharusnya dilakukan dengan cara yang baik. Tapi, jika berlebihan menunjukkan pelaku politik itu panik.
Ulama KH Abdullah Gymnastiar juga keberatan yang disampaikan melalui fan page Facebooknya. Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid ini menyatakan, jika dalam video itu mengesankan umat Islam digambarkan sebagai perusuh.
Netizen juga menyesalkan kejadian itu. Video kampanye Ahok-Djarot tersebut blunder di detik-detik akhir masa kampanye. Salah satu netizen yang mencuitkan komentar tersebut adalah Ivan. Dalam akun Twitter miliknya, @ivanrinaldy, pria yang merupakan seorang dokter itu mencuit, “Kesalahan di injury time”.
Ahok lewat akun Twitter pribadinya mengunggah video kampanye, Minggu (9/4/2017). Ahok menuliskan tagar #BeragamItuBasukiDjarot, sesuai dengan jargon Ahok-Djarot dalam kampanyenya. Ia menautkan video kampanye berdurasi 2 menit dalam cuitannya. Namun, tak lama setelah video itu diunggah, banyak netizen berkomentar negatif.
Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni menjelaskann, tayangan video itu menceritakan kenyataan pembangunan mental warga untuk mencapai kebhinekaan yang terbukti belum selesai. “Video itu menceritakan fakta historis kita sebagai bangsa di mana proses nation building kita memang belum selesai,” katanya, kepada Rimanews. (ar)
Leave a Reply