ragamlampung.com — Bupati Lampung Utara didesak segera menyelesaikan masalah dugaan pejabat yang sering mangkir tugas dan pungutan setoran proyek sebesar 20 persen. Desakan tersebut melalui unjuk rasa ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Menggugat, di depan kantor bupati, Kamis (15/6/2017).
Koordinator aksi, Rio Kesuma minta bupati menemui massa aksi dan mendengarkan langsung aspirasi. Namun, permintaan massa tidak mendapat tanggapan. Kantor bupati saat itu sudah kosong, yang ada hanya staf biasa.
Rio juga menyindir bupati tidak perlu lagi datang kepada rakyat, sebab rakyat sudah datang sendiri.
“Kemarin ketika mencalonkan diri, Pak Bupati ke sana kemari, dari kampung ke kampung, dari desa ke desa hanya untuk mendengarkan keluhan rakyat. Kali ini Bapak tidak perlu seperti itu, karena sekarang kami yang datang mengutarakan suara kami,” katanya.
Perwakilan massa sempat bersitegang dengan wakil pemkab. Massa minta bertemu langsung dengan bupati, tapi saat itu tidak ada di tempat karena sedang ada rapat. Massa enggan bertemu dengan perwakilan bupati, dan akhirnya membubarkan diri. (ar)