ragamlampung.com — Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan secara detail sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Tak ada identitas dalam sketsa itu, tapi hanya ciri fisik yang perlu digali lagi di lapangan.
Kapolri dipanggil Presiden Joko Widodo, Senin (31/7/2017), dan dalam pertemuan selama dua jam itu, Kapolri diminta menuntaskan kasus Novel sesegera mungkin.
Kapolri Tito usai pertemuan, menjelaskan, ada satu saksi penting melihat seseorang mencurigakan di luar masjid. Lima menit sebelum kejadian yang diduga pengendara sepeda motor penyerang.
Sedangkan tindak lanjut dugaan Novel ada seorang jenderal yang terlibat. Polri akan mengirim tim ke Singapura untuk mendengar keterangan dari Novel.
Tito mengatakan, pihaknya juga menawarkan untuk membentuk tim gabungan, khususnya Polda Metro Jaya dan KPK. Tim penyelidik dari KPK bergabung dengan Polri untuk memverifikasi teknis hal-hal yang sudah dikerjakan oleh Polri maupun langkah lainnya mengungkap kasus tersebut.
Saling tuduh kedua institusi hukum tersebut terlihat. Novel kepada media massa menyebut dugaan keterlibatan jenderal polisi. Polisi mengisyaratkan KPK tidak proaktif mengungkap kasus tersebut. (ar)