ragamlampung.com — Petani karet di Kabupaten Mesuji makin menderita. Sebelumnya harga anjlok, dan kini akibat kemarau getah pohon karet menyusut hasilnya.
Wawan (34), petani karet Desa Brasan Makmur, Kecamatan Tanjung Raya, mengatakan, Senin (18/9/2017), selama musim kemarau ini produksi karet susut, padahal tidak hujan baru tiga pekan. “Biasanya kalau nimbang dapat 2 kuintal tiap dua minggu, kini kurang dari 1 kuintal,” katanya.
Harga karet sudah ada kenaikan dari Rp7.000/kg menajdi Rp7.500/kg, tapi produksi menurun dan membuat petani kahwatir musim paceklik.
Petani lainnya, Usni (54) mengatakan, mereka sudah kesulitan mememenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi harga kebutuhan pokok melambung.
“Kalau sudah musim panas ini daun akan gugur, getah berkurang. Sebelumnya, bisa mengumpulkan getah 50 kilogram per minggu. Kini hanya 35 kilogram per minggu,” ujarnya. (ar)
Leave a Reply