ragamlampung.com — Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bakal meluncurkan Gerakan Membangun Pesisir Lampung Berdaya Guna (Gerbang Pelana) mulai tahun 2018. Program ini pendamping Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwai Jurai (Gerbang Saburai).
Pada tahap pertama, Gerbang Pelana difokuskan di Teluk Lampung.
Gubernur mengatakan, pesisir Lampung belum tersentuh pembangunan secara terpadu, akibatnya menjadi sumber kemiskinan karena akses pendidikan rendah, daya beli rendah, dan tingkat kesehatan juga masih rendah.
Dikutip dari Humas Pemprov Lampung, Selasa (21/11/2017), Ridho mengatakan, Provinsi Lampung memiliki garis pantai sepanjang 1.105 kilometer dengan 132 pulau besar dan kecil.
Sumber daya ini dapat dikembangkan untuk perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, dan bahan bioaktif. Garis pantai juga dapat dikembangkan untuk kawasan pariwisata, transportasi, komunikasi, sumber energi, konservasi, saran pendidikan, penelitian, dan pertahanan keamanan.
“Gerbang Pelana sedang digodok Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lampung bekerja sama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor,” kata Ridho.
Kepala Balitbangda Lampung, Mulyadi Irsan, menjelaskan, Gerbang Pelana merupakan program percepatan sinergitas pembangunan wilayah pesisir Lampung.
Sementara itu, Gerbang Desa Saburai bergulir sejak tahun 2016 di 100 desa. Tahun 2017, Gerbang Saburai kembali menyasar 250 desa dan ditargetkan 380 desa dapat terangkat dari status tertinggal pada tahun 2018. Setiap desa mendapat dana Rp240 juta. (ar)