ragamlampung.com — Kekeringan sejak Januari 2018 mengakibatkan debit air irigasi dan embung menyusut. Dampak luasnya, puluhan hektare tanaman padi di Kabupaten Lampung Utara terancam puso.
Seperti terjadi di Desa Sidomukti, Kecamatan Abung Timur. Sekitar 80 ha sawah milik empat kelompok tani kekeringan. Parman, warga Dusun III Desa Sidomukti dan anggota Poktan Pelita mengatakan, kekeringan terjadi sejak 20 hari terakhir. Untuk mengantisipasi masalah itu, para petani harus merogoh koceknya lebih dalam lagi.
Parman mengatakan, aliran irigasi mulai tak berfungsi akibat minimnya curah hujan. “Kami yang punya sawah di bawah kurang mendapatkan pasokan air,” ujarnya.
Tanaman padi baru berumur satu sampai dua bulan memerlukan air cukup. Jika pada usia awal air tidak mencukupi diperkirakan produksi merosot tajam.
Sugiyono, petugas Perkumpulan Petani Pemakai Air(P3A) membenarkan kekurangan pasokan air. P3A mengatasinya dengan cara menggunakan pola bergilir.
Ketua Komisi II DPRD Lampung Utara Wansori minta Dinas Pertanian segera mencarikan solusi supaya tidak terjadi puso. (ar)
Leave a Reply