ragamlampung.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte mulai berkuasa pada Juni tahun lalu dan berjanji membersihkan negaranya dengan ‘membantai’ siapapun yang terlibat obat-obatan terlarang.
Dia bersumpah membunuh 100 ribu manusia, terdiri pedagang dan pengguna narkoba. Mereka sebelumnya ultimatum pihak berwenang; Menyerah atau Mati!
Menurut polisi lebih dari 790.000 orang menyerah, berjanji tidak akan pernah menyentuh narkoba lagi.
Sekarang 18 bulan setelah dia menguasai hampir 10.000 orang terbunuh karena tuduhan terlibat narkoba. Polisi mengatakan mereka telah menembak mati lebih dari 3.900 tersangka narkoba.
Presiden bahkan mengancam membunuh anaknya sendiri jika terbukti bersalah melakukan perdagangan narkoba. Putranya dituduh menyelundupkan sejumlah besar methamphetamine kristal dari China.
Paolo Duterte (42) menyangkal kaitan pengiriman narkotika senilai 125 juta dolar AS. (ar)