ragamlampung.com – Petugas parkir di Shopping Centre Kota Metro mengeluhkan tindakan semena-mena Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro. Pasalnya, Dishub hendak memecah-mecah tempat parkir tanpa sosialisasi ke petugas parkir.
SF (35) salah satu juru parkir di Shopping Centre mengatakan, seharusnya rencana Dishub untuk memecah-mecah tempat parkir di Shopping Centre disosialisasikan terlebih dahulu. Pasalnya, Dishub langsung menempatkan petugas parkir di tempat tersebut.
“Ini dari kemauan Dishub yang akan memecah-mecah tempat parkir. Dengan adanya keputusan tersebut kami sangat kecewa, tetapi mau bagaimana lagi,” katanya.
Dijelaskannya, pemecahan lahan parkir tersebut, Dishub justru menambah target setoran parkir. Padahal, lahan parkir yang diberikan semakin sempit.
“Ya tidak apa-apa kalau memang mau dipecah. Tapi bukannya dikurangi ini informasinya malah targetnya ditambah,” jelasnya.
Senada dikatakan A (30) petugas parkir lainya. Menurutnya, para juru parkir di Shopping Centre menerima keputusan Dishub untuk memecah lahan parkir. Namun, pihaknya menyesalkan petugas parkir yang baru justru bukan berasal dari warga Kota Metro.
“Kami kecewa sekali,mendengar tempat parkir kami di bagi-bagi. Dan yang sangat lebih kecewa lagi kami baru mengetahuii bahwa juru parkir yang akan berkerja berasal dari luar Metro,” katanya.
“Kami sangat memohon kepada bapak Walikota Metro agar membatalkan rencana ini. Dan kami siap mengikuti peraturan yang ada kedepannya,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Metro Achmad Pairin mengatakan, seharusnya Dishub lebih mengutamakan warga Kota Metro sebagai juru parkir. Ini, sesuai visi Kota Metro yang ketiga yakni ekonomi kerakyatan.
“Kami tidak bisa melarang para masyarakat luar Kota Metro yang ingin berkerja menjadi juru parkir yang ada di Metro ini, tetapi yang harus di utamakan pekerjanya adalah asli orang Metro. Itu sesuai dengan visi misi kita mensejahterakan masyarakat Metro,” tutupnya.(ema)
Leave a Reply