ragamlampung.com – Pengalihan jalur rekayasa lalu lintas di Simpang Bawang Latak, Menggala, yang di buat oleh Satlantas Polres Tulangbawang disoal dan dikeluhkan oleh para pengendara.
Pasalnya, rekayasa lalin yang dibuat untuk tujuan mengurai dan mengurangi kemacetan fatal di Bandarjaya, Lampung Tengah, belum sesuai dengan yang diharapkan. Pengendara mengeluhkan pola dan sistem rekayasa lalin tersebut.
Dari pantauan di lapangan, rekayasa lalin yang dilakukan satlantas dengan menggunakan tiang setengah meter dan tali dibentangkan sepanjang kurang lebih tiga puluh meter memanjang kearah Bawang Latak, membingungkan pengendara, khususnya kendaraan ukuran besar.
“Susah muternya Pak. Jalannya sempit. Saya saja yang mobil kecil kesulitan muternya. Apalagi mobil truk dan fuso. Pasti sangat kesusahan,”ujar Fadli, pengendara mobil Picup, dari arah Unit 2 menuju Kampung Tua.
Menurutnya, upaya satlantas Polres Tuba dalam mengurangi kemacetan patut untuk diapresiasi dan didikung. Namun, kata Fadli, satlantas juga musti memperhatikan kondisi dan keadaan lokasi rekayasanya.
“Ini jalannya sempit. Badan jalannya sempit. Tidak ada ruang untuk muternya. Bahu badan jalan depan rumah warga sudah di pasang kayu – kayu. Terus mau lewat mana dan di mana muternya. Ini yang menjadi keluhan kami para pengendara,”sesalnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi via ponselnya, Kapolres Tulangbawang AKBP. Raswanto Hadiwibowo, membenarkan bahwa pihaknya telah memasang rekayasa lalin, dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan fatal di Lampung Tengah.
“Itu untuk mengurangi kemacetan fatal di Lampung Tengah,” terangnya singkat. (sbp).
Leave a Reply