ragamlampung.com – Pawai kirab obor Asian Games 2018 Kabupaten Tulangbawang disambut oleh asap dan debu limbah dari pembakaran perkebunan tebu diduga milik PT. Sugar Group Companies (SGC).
Berdasarkan jadwal, pawai kirap obor tiba di Kecamatan Banjaragung, Kabupaten Tulangbawang, Selasa (7/8) pukul 18.24 WIB dari arah Sumatera Selatan dan Kabupaten Mesuji. Dan dilanjutkan kearah Menggala menuju Kota Bandar Lampung.
Hadirnya pawai kirab obor Asian Games di Bumi Nengah Nyappur bersamaan dengan musim panen atau musim tebang perkebunan tebu milik PT. SGC. Proses panen tebu dengan cara pembakaran tebu, sehingga menimbulkan polusi limbah debu yang mencemari lingkungan.
Gunawan warga Menggala mengatakan, limbah asap dan debu hasil pembakaran tebu menimbulkan pencemaran yang besar. Debu masuk ke dalam rumah penduduk masyarakat di Menggala, Banjaragung dan sekitarnya.
Gunawan menuturkan, masyarakat Tulangbawang khususnya di wilayah Menggala akhir-akhir ini mengeluhkan, adanya aktifis panen tebu oleh PT SGC dengan pembakaran perkebunan.
” PT SIL, ILP, dan GPA yang merupakan anak perusahaan SGC telah melakukan panen tebu mulai sekira dua bulan lalu dengan sistem pembakaran areal perkebunan tebu,”terangnya.
Menurutnya, pembakaran perkebunan tebu itu jelas sangat dikeluhkan masyarakat Tulangbawang khususnya warga Menggala, Gedung Meneng dan Dente Teladas yang berdekatan dengan areal perkebunan tebu PT. SGC.
“Masyarakat terus mengeluh akibat polusi ini, namun jeritan masyarakat tidak pernah didengarkan oleh petinggi PT SGC. Bupati dan DPRD juga tedkesan cuek terhadap keluhan masyarakat,”sesalnya.
Aktifis yang juga aktif di LSM itu menyatakan akan melakukan unjuk rasa terhadap salah satu koorporasi terbesar di Indonesia itu.
“Kami LSM, Pers dan masyarakat akan melakukan unjuk rasa terhadap PT SGC, Bupati, dan DPRD Tulangbawang. Ini dilakukan untuk menggugah pemerintah respon terhadap keluhan masyarakat,”tutupnya. (sbp/askur)
Leave a Reply