ragamlampung.com – Bupati Tulangbawang Hj. Winarti kembali menerobos ke Pemerintah Pusat, untuk memperjuangkan kepentingan kesejahreraan masyarakat Tulangbawang.
Setelah sebelumnya sukses menggondol berbagai program bantuan pusat. Kini, Bupati yang dikenal pelobi ulung ini langsung beraudiensi dengan Kementerian PUPR di Jakarta, kemarin. Bupati cantik ini minta program bedah rumah dan Rusunawa Pondok Pesantren.
Winarti mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tulangbawang tengah memacu percepatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan diberbagai sektor. Salah satunya adalah bidang infrastruktur.
“Pemkab Tuba menjalin komunikasi langsung dengan PUPR Pusat. Kami menyampaikan beberapa hal keinginan dan harapan masyarakat Tuba. Ada hal yang akan diminta kepada PUPR,”kata Winarti.
Saat audiensi itu Bupati Gotong Royong tersebut didampingi sejumlah pejabat dilingkup Pemkab Tulangbawang, diantaranya Sekda Ir. Anthoni MM, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Ir. Meilan Aziz Amat MM dan Plt. Kepala Bappeda-Litbang Dicky Soerachman SE.
Politisi PDIP ini menjelaskan tentang kondisi Kabupaten Tulangbawang yang sangat membutuhkan program bedah rumah dan rusunawa Pesantren serta rencana program pembangunan “Kotaku” dari kementerian PUPR RI.
“Keterbatasan anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tulangbawang, maka perlu minta tambahan kuota dari Pemerintah Pusat,”terangnya.
Seperti biasanya, Bupati cantik ini tak pernah absen menyebut Presiden Jokowi yang telah memberi perhatian lebih kepada Kabupaten Tulangbawang. Percepatan pembangunan di Tulangbawang diharapkan berjalan sesuai dengan harapan.
“Kita benar-benar sangat serius dalam mewujudkan cita-cita dan keinginan masyarakat Tulangbawang, maka saya juga pribadi akan terus turun langsung melakukan audiensi ke sejumlah Kementrian guna memaparkan kondisi riil kabupaten Tulangbawang agar dapat diperhatikan lebih lagi,” ungkapnya.
Apalagi, lanjutnya, program bedah rumah merupakan salah satu program pro-rakyat, sehingga menjadi prioritas karena sangat dibutuhkan rakyat dan untuk program ini saya berusaha mendapatkan tambahan kuota dari Pusat.
“Inovasi di bidang pendidikan non formal, telah kita sampaikan. Permintaan bantuan pembangunan berupa Rusunawa Pesantren. Hasil dari keliling kampung ternyata salah satu kebutuhan penting adalah tempat pendidikan yang layak bagi para santri pesantren. Semoga usulan bedah rumah dan rusunawa pesantren dapat dikabulkan,”tutupnya.(sbp)
Leave a Reply