ragamlampung.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispurda) Kota Metro peringati Hari Kunjung Perpustakaan, diisi dengan serangkaian perlombaan dan buka 65 lapak baca, Kamis (27/09/18).
Wali Kota Metro Achmad Pairin mengatakan bahwa Hari Kunjung Perpustakaan merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kembangkan minat baca masyarakat Kota Metro karena membaca merupakan jendela dunia.
“Membaca adalah modal utama untuk mengetahui, menjadi pintar dan membuat perilaku menjadi lebih baik. Maka digelar Hari Kunjung Perpustakaan ini,” ujarnya.
Dilanjutkannya, kedepan akan dibuat program ekstrakulikuler pada hari tertentu agar siswa bisa membaca buku di Dispurda sebab sebagian siswa pulang sekolah pukul 16.00 WIB, Pairin berharap Kepala Dispurda berkoordinasi dengan Disdikbud soal ini, katanya.
Kepala Dispurda Kota Metro Syachri Ramadhan mengatakan bahwa pada tahun ini memasyarakatkan budaya literasi demi mewujudkan metro sebagai kota pendidikan, dan kemudian disampaikan tujuan pelaksanaan adalah untuk menumbuh kembangkan minat budaya baca masyarakat sekaligus jadi ajang promosi, pengenalan dan pemanfaatan perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah termasuk juga rumah-rumah pintar Kelurahan yang ada di Kota Metro.
“Kegiatan ini menumbuh kembangkan kecintaan menulis, membaca, berbicara bagi pelajar, Mahasiswa dan masyarakat umum, sehingga kedepan diharapkan dapat menghasilkan karya-karya kreatifitas yang dapat membanggakan Kota Metro,” katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa selain lapak baca, pada Hari Kunjung Perpustakaan juga akan digelar pentas seni, dan bedah buku. Kemudian, pameran arsip foto Metro tempo doeloe berikut testimoni para Fokorpimda.
“Tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan minat baca, pengenalan dan pemanfaatan perpustakaan baik itu perpustakaan sekolah, maupun rumah pintar disetiap kelurahan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II Yulianto menilai hari kunjung perpustakaan merupakan momen untuk mengingatkan semua pihak akan pentingnya buku dan membaca.
”Karena kita, manusia itu kan sering lupa. Karena sekarang jaman beda, saya lebih banyak baca pakai androit. Ini bagus mengingatkan supaya datang. Buku itu kan jendela dunia. Dan lebih lengkap, lebih dalam,” ungkapnya.
Hanya saja, ia mengusulkan harus ada hal kreatif, inovatif dan agresif agar masyarakat mau datang ke Perpustakaan, sehingga bisa menggebrak semangat warga untuk membaca buku.
“Orang mau datang itu kan karena ada yang menarik, baru Kita minta dinas melakukan itu hal ini perlu digelorakan karena kemajuan daerah, itu salah satunya karena banyak perpustakaan, rumah baca, penulis, dan sejenisnya,” katanya.(*)
Leave a Reply