400 Anak PKH Metro Ikuti Motivasi Gerakan Ayo Kuliah

Share :

ragamlampung.com,Metro – 400 Anak PKH Metro Ikuti Motivasi Gerakan Ayo Kuliah Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Sosial mengelar kegiatan motivasi Gerakan Ayo Kuliah (GAK) bertempat di Gedung Wisma Haji Al-Khairiyah Kota Metro 26 Januari 2020.

Kegiatan ini dikuti 400 peserta yang merupakan anak dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH kelas XII baik SMA/SMK/MA se-Kota Metro.

Narasumber kegiatan tersebut adalah Korwil PKH Lampung 2, anak PKH penerima bidikmisi 2019, Perwakilan IAIN Jurai Siwo Metro, Universitas Muhammadiyah Metro (UMM) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Metro.

Dalam sambutannya, Walikota Metro yang diwakili Staf Ahli Bidang I Juni Kuswati menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Ini selaras dengan visi Metro sebagai Kota Pendidikan.

“Kami mendukung penuh terlaksananya Gerakan Ayo Kuliah bagi anak PKH ini. Melalui Dinsos telah mengalokasikan dana sharing untuk terselenggaranya kegiatan ini. Semoga makin banyak lagi anak PKH Metro yang berhasil melanjutkan kuliah, ucapnya.

Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung Slamet Riyadi selaku narasumber kegiatan mengajak SDM PKH untuk mendukung dan mengoptimalkan proses pendampingan bagi anak anak PKH yang berpotensi lanjut kuliah, tanpa mengabaikan tugas pokok lainnya.

Upaya Dinsos mengalokasikan dana sharing PKH 2020 untuk terlaksananya Gerakan Ayo Kuliah tentu menjadi langkah progresif yang layak diapresiasi.

“Semoga ini bisa menjadi inspirasi Kabupaten/kota lainnya, sebagai upaya inovasi dalam rangka memepercepat peningkatan kualitas pendidikan keluarga KPM PKH. Pada saatnya nanti, memutus rantai kemiskinan keluarga PKH, tegas Slamet yang juga penerima 5 beasiswa prestasi S1-S2 tersebut.

Sementara Silfiana Nur Barokah Kordinator PKH Metro bersyukur atas sukses kegiatan ini. Berdasarkan daftar hadir, peserta hadir sebanyak 400 anak di ruangan ini.

“Setelah kami lakukan pre tes dan post tes di ketahui 85% peserta optimis akan melanjutkan kuliah di 2020. Sementara sebagian sisanya memilih akan bekerja, karena terkendala biaya kuliah,”jelas silfi.(ea)

Share :