ragamlampung.com — Banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga, Ukui, Pelalawan. Riau, Rabu(1/3/2017), menyebabkan seorang warga tewas. Sedangkan di Jawa Timur, banjir menerjang empat desa, bahkan di satu desa banjir hingga mencapai ketinggian dua meter, yang mengakibatkan ribuan warga mengungsi.
Di hari yang sama, banjir di Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, mengakibatkan buku milik ratusan siswa SD tidak bisa digunakan lagi karena hanyut terbawa air. Mereka juga terpaksa diliburkan karena sebagian siswa kehilangan seragam sekolahnya akibat hanyut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, desa tersebut diterjang banjir dari luapan Sungai Nilo. Ini akibat hampir sepekan hujan lebat terus diguyur di sejumlah wilayah Riau. “Satu korban tewas bernama Fernando (20) karena terseret arus Sungai Nilo yang deras saat menyeberang dengan cara berenang.” katanya.
Kepala SDN 41 Karang Anyar, Gedong Tataan, Sutini, mengatakan, banyak muridnya tidak mengenakan seragam karena hanyut terbawa banjir. Selain itu, buku-buku pelajaran juga tidak bisa digunakan lagi
Di Jombang, banjir akibat meluapnya Sungai Catak Banteng dan Gambiran. Ridwan (53), warga Dusun Kebondalem Desa Kademangan mengatakan, Sungai Catak Banteng meluap ke permukiman penduduk Rabu (1/3/2017), sejak pukul 17.00 WIB. Ketinggian air di rumahnya yang mencapai sekitar 2 meter dan memaksa dia mengungsi bersama keluarganya.
Di Jakarta, banjir setinggi 50 cm menggenangi Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017) malam, akibatnya kendaraan tidak bisa melintas. (ar)
Leave a Reply