Terkait Hari Air Sedunia 22 Maret
ragamlampung.com – Hari Air Sedunia /World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Inisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.
Berkaitan dengan hal itu, saat ini masyarakat Desa tua Sungai Cambai, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian publik atas permasalahan perihal air sungainya yang tercemar telah berlangsung lama.
Pantauan ragamlampung.com di Desa Sungai Cambai, Jum’at, 24 Maret 2017, air sungai terlihat warna coklat pekat. Hal itu disebabkan karena air bercampur dengan kotoran bulat yang berwarna coklat.
Tentunya, dengan tercemarnya air sungai , menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Kondisi masyarakat saat ini jauh dari taraf hidup sehat, layak dan terasa bagaikan mimpi untuk hidup sejahtera.
Letak Geografi Desa Sungai Cambai dikelilingi oleh beberapa Perusahaan (PT) perkebunan Sawit. Yaitu, PT. PPA, PT. SIP, dan PT. BW Sungai Sidang.
Di kesempatan itu, Guntur, tokoh masyarakat Desa Sungai Cambai, kepada ragamlampung.com, menceritakan penyebab air sungai tercemar karena limbah(kotoran) dari beberapa Perusahaan perkebunan Sawit
“Air kami jadi seperti ini, disebabkan oleh limbah beberapa Perusahaan sawit yang berada dekat dengan desa ini. Yaitu dari PT. PPA, PT. SIP, dan PT. BW sungai sidang. Yang pasti, ada banyak tanggul/pintu air PT. PPA dan lainya yang terhubung langsung dengan sungai,” jelas Guntur, (24/03/2017), dikediamannya.
Dilain tempat, Ibrahim Hasan, Pjs Kepala Desa Sungai Cambai, juga memaparkan hal senada dengan cerita guntur.
Ia berharap kepada publik, untuk ikut membantunya dalam upaya melepaskan masyarakatnya dari belenggu kemelut penderitaan yang disebabkan air sungai tercemar.
“Saya harapkan kepada Publik, untuk ikut membantu saya dalam upaya melepaskan masyarakat dari belenggu kemelut penderitaan yang disebabkan air sungai tercemar,” ungkap Ibrahim.
Sementara, Camat Mesuji Timur dan BPLH Kabupaten Mesuji, belum dapat dikonfirmasi hingga berita ini terbit.(gst)
Leave a Reply