ragamlampung.com — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membantah proses perekaman data KTP elektronik yang ditenggat hingga 30 September 2016 mengalami sejumlah kendala di daerah dan pihaknya optimistis target perekaman dapat tercapai.
“Rekam data tidak ada masalah sampai saat ini blanko cukup, kalau habis ambil di Jakarta,” katanya, di Padang, Senin (5/9/2016).
Ia juga membantah kekosongan stok blanko KTP elektronik dan bagi yang kehabisan silahkan jemput sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. “Jangan sampai butuh blanko dua juta, malah ambil 10 juta,” ucapnya.
Terkait adanya pihak yang sudah merekam data namun hingga saat ini belum dikeluarkan KTP, ia memastikan hal itu perlu dicek ulang apakah benar-benar sudah akurat data yang diberikan.
Tjahjo mengatakan Kemendagri mendata masih ada 22 juta warga yang belum merekam data KTP elektronik dan setelah adanya kewajiban rekam data terjadi peningkatan setiap hari.
“Selama ini sebagai warga negara kemana saja, begitu ada imbauan baru ramai, di Jakarta saja masih ada 200 ribu orang yang belum merekam data,” ujarnya.
Ia mengharapkan kepada aparat pemerintah agar jemput bola dan mendatangi langsung masyarakat untuk rekam data, terutama daerah yang sulit dijangkau. (ar)
Leave a Reply