ragamlampung.com — Sejumlah kontraktor (rekanan) di Kabupaten Lampung Utara, menunggu dana uang muka dan finishing pekerajaan (PHO). Tapi, setelah lama menunggu, jawaban yang didapatkan membuat mereka gusar.
Ternyata tidak semua paket proyek dibayarkan. Proyek itu dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PUPR). Dari ratusan paket yang dilelang, hanya 39 paket dikeluarkan uang mukanya, 14 paket lainnya dikeluarkan pembayaran uang PHO.
“Kami minta input data ini dibatalkan, pihak terkait seperti Dinas PUPR dan DPKAD berjanji tanggal 12 Oktober ini bayar semua uang kami. Baik PHO maupun uang muka,” kata seorang rekoanan, Ook, Kamis (12/10/2017).
Beberapa saat kemudian, sejumlah rekanan lainnya datang dan emosi hingga merobek pengumuman perusahaan yang dijadwalkan menerima pembayaran uang muka atau uang penyelesaian pekerjaan.
“Rata-rata, yang dicairkan ini punya orang luar Lampung Utara,” kata mereka.
Mereka kemudian berkumpul di teras kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda). Dan menyiapkan unjuk rasa ke DPRD setempat.
“Besok kita kumpul di sini, menuju kantor DPRD guna menyampaikan aspirasi kita. Kita minta DPRD menggunakan hak-haknya memanggil Pemkab Lampung Utara. Kita minta penjelasan, kemana uang rekanan ini,” kata Boy, rekanan lainnya.
Di kantor itu, Sekretaris Dinas PUPR Susilo Dwiko dan Kabid Cipta Karya, tak bisa berbuat banyak. Selang beberapa jam kemudian, keduanya meninggalkan tempat itu.
Kekecewaan para kontraktor itu bukan pertama kalinya, mereka sudah berkali-kali dijanjikan pelunasan uang uang muka dan PHO proyek. (ar)
Leave a Reply