ragamlampung.com — Seorang wanita mengacungkan jari tengahnya kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden beberapa hari lalu mengendarai mobilnya bersama rombongan pengawal dari klub golf di Virginia. Saat bersamaan, Juli Briskman sedang mengendari sepedanya.
Foto Briskman itu jadi viral. Ia juga mendapat perlakuan menyedihkan dari kantornya, yakni dipecat.
“Dia lewat dan darahku mulai mendidih. Saya sedang berpikir, penerima Daca mulai diusir. Dia juga menarik Obamacare. Aku (saat itu) berpikir dia pasti dari lapangan golf sialan lagi,” katanya dikutip dari Huffington Post, Selasa (7/11/2017).
Seorang fotografer yang ikut dalam rombongan mobil presiden mengambil foto Briskman dan dengan cepat gambarnya menyebar di berbagai media berita dan media sosial. Banyak yang memujinya sebagai pahlawan, bahklan ada yang mengatakan dia harus mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2020. Di televisi juga ia jadi topik pembicaraan.
Briskman bekerja sebagai spesialis pemasaran dan komunikasi kontraktor federal Virginia, Akima, selama enam bulan. Setelah kejadian itu ia dipanggil pimpinannya.
Perusahaanya tidak senang dengan kejadian tersebut. Ia dianggap merugikan reputasi perusahaan sebagai kontraktor pemerintah.
Ibu dua anak berusia 50 tahun itu akhirnya dipecat dan harus mencari pekerjaan baru. Briskman tidak menyesali perbuatannya, justru ia senang menjadi gambaran protes. “Dalam beberapa hal, saya melakukan lebih baik dari sebelumnya,. Saya marah dengan negara kita sekarang,” katanya.
Ketika pemecatan Briskman menyebar, banyak pengguna media sosial bertanya mengapa dia dihukum karena mengungkapkan kebebasan berbicara di bawah amandemen pertama konstitusi AS.
Sejak Senin (6/11), banyak kalangan bersimpati dan menggagas secara online pengumpulan dana untuk Briskman. (ar)
Leave a Reply