ragamlampung.com — Presiden Joko Widodo melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Arcandra Tahar menjadi Wakil Menteri ESDM di Istana Negara, Jumat (14/10/2016).
Usai pelantikan, Presiden mengatakan, Jonan maupun Arcandra merupakan sosok yang memiliki kompetensi dan tepat untuk mengisi kursi di Kementerian ESDM. “Saya yakin keduanya figur yang punya kompetensi, meski saya tahu dua-duanya keras kepala,” kata Jokowi.
Arcandra Tahar mengaku tak keberatan ditempatkan sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelumnya Arcandra pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Di mana pun ditempatkan, ini adalah keputusan terbaik yang diambil Bapak Presiden dan saya siap,” ujar Arcandra.
Jonan pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan sebelum terkena reshuffle dan digantikan Budi Karya Sumadi. Sementara Arcandra Tahar diberhentikan oleh Jokowi dari kursi Menteri ESDM setelah terkena masalah kewarganegaraan.
Karier Arcandra Tahar
Arcandra Tahar menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di perguruan tinggi tersebut ia mengambil jurusan teknik mesin.
Lulus dari ITB ia langsung bekerja di Andersen Consulting. Sambil bekerja, pria kelahiran 10 Oktober 1970 di Padang, Sumatra Barat itu melanjutkan pendidikan S2 di Texas A&M University Amerika Serikat (AS) dan kemudian S3 di universitas yang sama.
Setelah meraih gelar doktor, Arcandra mendapat tawaran bekerja sama dengan Ed Horton, seorang ahli teknologi pengeboran minyak dan gas laut dalam di AS.
Selama bekerja dengan Ed Horton, Arcandra mampu menemukan sejumlah teknologi pengeboran minyak di laut dalam. Arcsandra pun berinisiatif mendaftarkan hak paten untuk temuannya tersebut.
Setelah bekerja dengan Ed Horton, Arcandra sempat beberapa kali berpindah kerja. Terakhir sebelum dipanggil menjadi menteri ESDM oleh Jokowi pada 27 Juli 2016, ia tengah menjabat sebagai Presiden Direktur Petroneering di Houston. Jabatan tersebut didudukinya sejak Oktober 2013. (ar)
Leave a Reply