ragamlampung.com — Menjelang demo 2 Desember 2016 untuk turun ke jalan utama di Jakarta, berbagai persiapan di berbagai daerah pun dimulai.
Demo yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu mendesak penahanan tersangka penistaan agama calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, pihak kepolisian menyarankan demo diurungkan karena ada indikasi bakal ditunggangi kelompok tertentu.
Imbauan tersebut tidak mendapat tanggapan, koordinator GNPF di berbagai daerah terus menggalang pengumpulan massa hingga persiapan transportasi maupun akomodasi.
GNPF MUI Lampung membuka pendaftaran peserta melalui media sosial WhatsApp. Masing-masing koordinator kabupaten/kota menyebarkan cara-cara pendaftaran tersebut berikut nama-nama koordinator yang menanganinya.
Di Banten, massa yang berniat mendatangi Jakarta berupaya dengan berbagai cara. Di berbagai postingan yang diunggah Front Pembela Islam tertulis, “Jika Sewa Bus Dilarang maka Kami akan Ke Jakarta dengan Konvoi Motor”.
Di Bogor, Ustaz Arifin Ilham mengajak umat Muslim saling menghagai dan menghormati. “Bangsa kita beragam. Karenanya, kita harus bisa saling menghargai dan menghormati. Jangan mau dihasut,” katanya, Minggu (27/11/2016).
Ketika umat Muslim terhasut dan terpancing, katanya, upaya adu domba yang dilakukan oknum berhasil dilakukan. Untuk membentengi itu, umat Muslim harus terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ia minta masyarakat cermat menghadapi situasi yang sedang terjadi di negeri ini. Jika ada yang ingin melakukan demo tidak dilakukan dengan anarkis. (ar)
Leave a Reply