ragamlampung.com — Pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mulai tahun 2017, membangun satu proyek di Bandarlampung. Provinsi Lampung menjadi target utama karena dinilai memiliki okupansi hotel terbesar di Indonesia.
Perusahaan itu juga menargetkan empat proyek baru lainnya di daerah lain berikut target realisasi kerja sama dengan dua perusahaan pada tahun depan.
PT Metland membangun kondotel di Bandarlampung di atas lahan seluas 2.040 meter persegi dengan total 200 unit. Konstruksi dilaksanakan pada kuartal III tahun 2017.
Wakil Presiden Direktur Metland, Anhar Sudrajat, mengatakan, pembangunan di Bandarlampung itu dilakukan untuk mengejar pasar yang besar. “Okupansi hotel terbesar di Indonesia berada di Lampung,” katanya Selasa (6/12/2016).
Anhar menambahkan, okupansi hotel di Lampung mencapai 60 persen. Jumlahnya mengalahkan Bali sebagai tempat wisata yang memiliki okupansi di bawah 60 persen.
Direktur Metland, Santoso mengatakan, proyek lainnya adalah pembangunan apartemen di Metland Transyogi, Cileungsi, Bogor. “Konstruksi direncanakan mulai dilakukan pada kuartal I 2017,” kata dia.
Apartemen yang diberi nama Kaliana tersebut berdiri di atas lahan seluas 3.170 meter persegi dengan luas bangunan 19.900 meter persegi. Apartemen dibangun setinggi 22 lantai dengan total 459 unit.
Proyek yang juga akan dieksekusi pada kuartal III 2017 ialah Metropolitan Mall di Metland Cibitung, Bekasi. Pembangunan tahap 1 dilakukan di atas lahan seluas 30.200 meter persegi dengan luas gross bangunan 48.800 meter persegi. Hingga kini, masih ada 30.600 meter persegi lahan yang belum dibebaskan.
Santoso mengatakan, MTLA juga akan membangun apartemen di Metland Tambun, Bekasi. Konstruksi akan dilakukan pada kuartal IV 2017. Apartemen tersebut akan berdiri di atas tanah seluas 2.200 meter persegi. Jumlah unit yang ditawarkan sebanyak 475 unit.
Proyek lainnya ialah mix-used di Metland Cyber City, Tangerang yang akan dilaksanakan pada kuartal IV 2017. Luas tanah proyek tersebut mencapai 76.368 meter persegi. Pembangunan tahap 1 yang terdiri dari tiga lot akan berdiri di atas lahan seluas 14.715 meter persegi dengan luas bangunan 122.255 meter persegi.
Proyek tersebut merupakan hasil joint venture dengan perusahaan Singapura, Ascendas. Direktur Keuangan Metland, Olivia Sarodjo, mengatakan total nilai proyek tersebut mencapai Rp2,4 triliun. Porsi antara kedua perusahaan dalam kerja sama tersebut ialah sama besar.
Olivia mengatakan perseroan juga sedang membahas rencana joint venture dengan perusahaan lain tahun depan. Dalam kerja sama tersebut, Metland tidak akan berperan sebagai penyedia lahan. “Kami belum bisa announce sekarang detilnya, tapi ini perusahaan lokal,” kata dia.
Ia mengatakan, perseroan juga tengah negosiasi dengan perusahaan asing untuk menjalin joint operation. Olivia mengatakan eksekusi kerja sama tersebut kemungkinan terjadi pada awal tahun 2017. Perusahaan tersebut memiliki lahan dan ingin bekerja sama dengan MTLA untuk mengembangkannya.
Kerja sama tersebut masih dalam pembahasan. Nilai proyek pun masih dalam tahap perhitungan, tapi proyek tersebut berlokasi di Jabodetabek. (ar)
Leave a Reply