ragamlampung.com — Salah seorang tersangka perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Ridwan Sitorus atau Ius Pane, mengaku menyesal melakukan perbuatannya itu dan pasrah menerima hukuman apapun.
“Saya Enggak sadar, Pak. Biasanya enggak pernah begini, Pak. Nyesal Pak,” kata Ius sambil terisak, Kamis (5/1/2017).
Tiga rekannya, Erwin Situmorang dan Philip Napitupulu, dan Alfins Bernius Sinaga sudah ditangkap terlebih dahulu sehari setelah penemuan enam jenazah di rumah Dodi. Sementara Ramlan Butar-Butar, yang juga kepala kawanan ini ditembak mati saat hendak ditangkap di tempat persembunyiannya, di kawasan Rawalumbu, Bekasi.
Kasus itu menewaskan enam dari 11 penghuni termasuk pemilik rumah di Pulomas, 28 Desember 2016. Korban tewas akibat kehabisan udara saat disekap di kamar mandi.
Ius saat ditanya sempat menangis, ia menyesali perbutannya. “Kesalahaan saya ini fatal, saya terima saja. Saya sudah tiga kali sama ini. Saya pasrah dan serahkan semua ke proses hukum,” katanya, seperti ditulis rimanews.
Ius ditangkap Minggu 1 Januari 2017 di Pool Bus Antar Lintas Sumatera. Jalan Sisingamaraja, Medan. Ia mengaku kerap melakukan perampokan terhadap rumah lain. Tapi, baru kali ini kelompoknya menyekap korban di kamar mandi. “Biasa sekap di kamar, tapi biasanya enggak seperti ini (sampai meninggal),” kata dia. (ar)
Leave a Reply