Mustahil, Jalan Tol Trans Sumatera Rampung Tahun 2018

Share :

tol-sumatera
ragamlampung.com  – Keinginan Presiden Joko Widodo merampungkan proyek jalan tol Trans Sumatera tahun 2018, sulit dipenuhi. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan proyek itu mustahil bisa dirampungkan 100 persen pada 2018. Ia memprediksi megaproyek tersebut baru akan tersambung utuh dan bisa dioperasikan tahun 2024.

“Saya sudah sampaikan pada Presiden Joko Widodo, kalau Tol Trans Jawa diminta selesai tahun 2018, saya bisa. Tapi kalau Tol Trans Sumatera saya sudah sampaikan, saya tidak sanggup kalau selesai pada waktu itu,” kata Basuki, akhir pekan lalu.

Basuki menegaskan Tol Trans Sumatera akan tersambung secara sempurna dari Aceh hingga Lampung kelak. Kini, ruas yang baru dikerjakan memang baru dari Medan, Palembang, Pekanbaru dan Lampung. “Kita harapkan setelah Lebaran tahun ini atau paling lambat tahun 2017, ruas dari Aceh sudah mulai bisa kita kerjakan,” ujar Basuki. Jalan tol yang akan dibangun sampai tahun 2019 sepanjang lebih dari 1.000 Km.

Ia memastikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera mustahil bisa dirampungkan 100 persen pada tahun 2019. Ia memperkirakan megaproyek di Pulau Sumatera ini baru bisa tuntas dan dioperasikan pada 2024. “Saya sudah sampaikan ke Presiden, berat kalau 2019. Kemungkinan lima tahun setelah 2019,” jelas Basuki.

Kendala utama dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sehingga menelan waktu lama adalah kondisi permukaan tanah. Permukaan tanah di Sumatera banyak berbukit-bukit sehingga jauh lebih sulit dibandingkan Pulau Jawa. Apalagi Pulau Sumatera sendiri jauh lebih besar dari Pulau Jawa. “Jadi bukan karena terhambat sulitnya pembebasan lahan,” kata Basuki.

Megaproyek Tol Trans-Sumatera menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.048 kilometer. Pembangunan diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 360 triliun. Sebagian dana tersebut menggunakan penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada BUMN.

BUMN yang diserahi tugas untuk membangun proyek itu adalah Jasa Marga, Hutama Karya, Wijaya Karya, dan Waskita Karya. (tedi)

Share :