ragamlampung.com — PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus memperluas infrastruktur gas nasional. Salah satunya, menambah sebanyak 60 SPBG di berbagai daerah mulai Batam, Riau, dan Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
PGN juga menargetkan menambah panjang pipa gas buminya sepanjang 1.685 kilometer (km) dalam periode 2016-2019. Tahun 2019 total panjang pipa PGN menjadi 8.656 km.
“Saat ini pipa gas yang kami bangun dengan biaya sendiri tanpa mengandalkan APBN mencapai lebih dari 7.100 km,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, Rabu (24/8/2016).
Selain itu PGN juga berencana membangun Mini LNG system untuk Indonesia bagian tengah dan timur.
“Dengan penambahan panjang pipa tersebut (pipa sepanjang 8.656 km), dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMscfd),” kata Heri.
Dengan pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 MMscfd pada 2019 tersebut, dapat menciptakan penghematan sebesar Rp 110,9 triliun. Sepanjang 2015 penyaluran gas bumi PGN sebanyak 1.586 MMscfd, ini memberikan penghematan sekitar Rp 88 triliun ke pelanggan PGN.
Heri menegaskan, dengan kondisi turunnya harga minyak yang sedang terjadi saat ini, justru merupakan momentum yang baik untuk menggenjot pembangunan infrastruktur. Pada saat harga minyak turun juga mempengaruhi harga- harga material seperti pipa gas yang harganya juga turun.
“Situasi yang terjadi di hulu migas yang melambat memberi waktu untuk persiapan di hilir untuk meningkatkan infrastruktur,” kata Heri.
Sampai dengan kuartal I 2016, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga, 1.879 UKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, serta 1.576 industri skala besar dan pembangkit listrik.
Pelanggan PGN tersebut tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.(ar)
Leave a Reply