ragamlampung.com — Para petani di Kabupaten Mesuji kini cemas dengan harga singkong yang terus anjlok drastis. Harga turun drastis dari Rp1.000/kg menjadi Rp500/kg hanya ddalam waktu dua bulan terakhir ini. Harga itu berlaku di tingkat pengumpul dan pabrik. Sedangkan di tingkat petani hanya menerima setengahnya atau sekitar Rp300/kg.
Para petani tidak tahu penyebab anjloknya harga tersebut, tapi kondisi seperti ini bisa dipastikan berdampak serius terhadap kesejahteraan para petani singkong dan perekonomian daerah Kabupaten Mesuji.
Harga singkong di pabrik tapioka yang berlaku Rp600/kg, dan harga ini tak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan petani.
“Harga dari kami ke pengepul singkong per kilo hanya Rp300, ini jauh dari harga sebelumnya yang diterima pengepul singkong yang mencapai Rp700 bahkan Rp800 rupiah/kg. Dan setelah itu dibawa ke pabrik tapioka dijual Rp1.000/kg,” kata Andi, petani singkong di Desa Simpang Pematang, Rabu (7/9/2016).
Kondisi ini juga menyebabkan ratusan petani kehabisan modal dan merugi. Karena itu, banyak petani terpaksa beralih menjadi kuli serabutan atau mencari pekerjaan lain untuk menopang kebutuhan sehari-hari.
“Jika kami menanam singkong pasti akan merugi, belum lagi harga pupuk dan biaya bajak serta perawatan lainnya yang besar,” kata Giono (50), petani singkong di Desa Fajar Baru, Kecamatan Panca Jaya. (ar)
Leave a Reply