ragamlampung.com – Wakil Kepala Polda Lampung Kombes Krishna Murti bersumpah atas nama Allah bahwa ia tidak mengenal apalagi menganiaya wanita seperti yang sedang ramai dibicarakan.
Penegasan itu disampaikan Krishna di hadapan puluhan wartawan, di Bandarlampung, Jumat (16/9/2016). Bahkan ia meminta wartawan untuk langsung menanyakan kepada wanita yang ada di foto yang mengaku bernama Novena itu.
Di media sosial Krishna Murti berfoto bersama seorang wanita bernama Novena, kemudian wanita yang sama menggunggah foto yang diperban kepalanya karena luka-luka.
“Silakan ditanyakan sendiri ke orang yang ada di foto itu, apa benar saya melakukan penganiayaan,” kata Kombes Krishna.
Krishna yang baru menjabat Wakapolda Lampung itu menilai, masalah yang terjadi ini untuk mengalihkan kenaikan pangkatnya menadi Brigadir Jenderal dengan naiknya Polda Lampung menjadi Tipe A.
“Selain itu, pengalihan kasus Jessica yang sebelumnya saya tangani waktu saya masih di Polda Metro Jaya,” kata dia.
Soal foto dirinya dan Novena yang beredar, menurutnya, selama ini banyak sekali orang yang mau foto bersama dan tidak mungkin menolak setiap ajakan berfoto.
“Orang mau foto-foto sama saya, masa harus saya hindari. Mereka semua rela menunggu berfoto,” katanya.
Sementara, Lampung Police Watch (LPW) menilai, beredarnya isu penganiayaan sebagai upaya segelintir orang untuk menjegal karir Krishna Murti.
Ketua Lampung Police Watch (LPW) MD Rizani mengatakan, isu tersebut bisa saja terjadi jika dikaitkan dengan rencana kenaikan tipe Polda Lampung menjadi tipe A. Tidak menutup kemungkinan beredarnya isu tersebut merupakan upaya untuk menjatuhkan karir Krishna Murti.
“Bisa saja karena pasti ada orang yang suka dan tidak suka kepada dia, yang cemburu pasti ada. Kita tahu di lembaga Polri, persaingan untuk meraih bintang tidak mudah,” kata Rizani, Jumat (16/9/2016).
Kualitas Krishna, kata Rizani, memang layak jika di usia mudanya sudah meraih bintang. Namun, karena itu pula tentunya ada saja orang-orang yang tidak suka dengan Krishna.
“Krisna ini hebat, dia polisi hebat dia punya prestasi, punya keberanian, punya ketegasan, layak naik bintang 1. Jadi kalau disebut ada upaya menghalangi karir dia, bisa saja faktor suka tidak suka,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian memerintahkan kepada Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Nanti akan dilakukan penyelidikan secara tertutup,” ujar Jenderal Tito kepada wartawan di Mabes Polri.
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen M Iriawan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan adanya tindak pidana penganiayaan terhadap seorang wanita yang diduga dilakukan oleh seorang perwira polisi berinisial KM.
“Sedang kami dalami kebenarannya. Karena kepastian pelaku adalah KM belum bisa dibuktikan. Harus dilakukan penyelidikan dan pendalaman,” kata M Iriawan.
“Nggak ada laporan. Tapi Propam mendalami beredarnya hal tersebut di media,” imbuh eks Kapolda Jawa Barat ini. (ar)
Leave a Reply