Sudah 430 Kasus, Tulangbawang Barat Waspadai Serangan DBD

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulangbawang Barat, tahun ini meningkat tajam dibanding tahun lalu. Bahkan, tahun ini termasuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Tahun lalu kasus yang terjadi sebanyak 56, sedangkan tahun ini hingga September ini sudah sekitar 430 kasus, tersebar di seluruh kecamatan dan mengakibatkan satu orang meninggal.

“Sudah KLB karena sudah dua kali lipat lebih kasus yang ditemukan,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tubaba Perana Putera, melalui Sekretaris Majril, Senin (19/9/2016).

Diskes setempat meminta masyarakat berperan aktif untuk memberantas sarang nyamuk (PSN) di lingkungannya masing-masing. Karena cara itu langkah utama mengantisipasi penyebaran penyakitnya.

Majril mengatakan, penyebab utama DBD karena kondisi lingkungan sehingga kerap disebut penyakit berbasis lingkungan. Kondisi lingkungan memengaruhi perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab DBD.

“Ini berkaitan perilaku hidup sehat manusia, salah satunya tempat-tempat yang bisa menjadi tempat-tempat penampungan air. Apalagi nyamuk Aides Aegypti ini berkembang biak di air yang tidak kontak langsung dengan tanah,” katanya.

Langkah utama yang perlu dilakukan untuk menanggulanginya menggiatkan 3M Plus, yakni menutup penampungan air, menguras, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti kaleng dan botol bekas. Kemudian, menghindari gigitan nyamuk dengan pemakaian kelambu dan pemakaian lotion anti nyamuk.

“Hal ini yang selalu kami sosialisasikan kepada masyarakat. Bubuk abate juga selalu dibagian setiap ada kegiatan penyuluhan. Jadi, pencegahan dari kami sudah tidak kurang lagi,” ujarnya. (ar)

Share :