PEMBANGUNAN JEMBATAN GEDUNG PARKIR PEMKOT KE MASJID AL-FURQON PEMBOROSAN ANGGARAN

Share :

TUAI SOROTAN DARI KETUA MPC PP KOTA BANDAR LAMPUNG

ragamlampung.com – Tokoh pemuda Lampung Christopan Deswansyah mempertanyakan komitmen Pemerintah Kota Bandar Lampung terkait arah pembangunan kota ini. Sebab, beberapa bangunan yang menghabiskan anggaran cukup besar dianggap tidak punya tujuan yang jelas serta tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Hal tersebut disampaikan Christopan pada Senin (13l5/1/2024). Salah satu proyek yang disoroti oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bandar Lampung ini adalah proyek Pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang dari Gedung Parkir Pemkot Bandar Lampung – Masjid Al-Furqon yang dinilainya tidak memiliki manfaat yang signifikan bagi masyarakat Kota Bandar Lampung.

“Saya menilai proyek pembangunan jembatan penyeberangan orang dari tempat parkir Pemkot Bandar Lampung ke Masjid Al-Furqon yang berada di seberangnya sangat tidak efektif dan menyakiti hati masyarakat. Bagaimana mungkin uang negara yang jumlahnya miliaran rupiah hanya dinikmati segelintir orang kaum elit,” ungkapnya.

“Saya bilang kaum elit karena yang akan menggunakan hanya pegawai Pemkot Bandar Lampung atau segelintir orang lainnya, bukan masyarakat secara luas,” imbuh alumni FKIP Universitas Lampung ini.

Selain itu, Christopan juga mempertanyakan terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) analisis dampak lalu lintas dan beberapa hal lain yang sangat penting untuk dikaji dan dianalisis secara mendalam demi kepentingan rakyat.

“Kita lihat dengan dibangunnya tiang jembatan itu maka badan jalan menjadi sempit sementara volume kendaraan di Kota Bandar Lampung semakin padat. Jangan sampai nanti pembangunan proyek jembatan ini malah bikin Lalu lintas makin ruwet,” tegasnya.

Coba kita lihat, trotoar yang menjadi hak pejalan kaki juga terpaksa dikorbankan, kemudian taman dan pepohonan yang seharusnya kita lestarikan juga harus dihabisi.

Tentu saja kita sangat sedih jika melihat situasi seperti ini; membangun tapi bukan untuk masyarakat, tidak jelas untuk siapa,” sesal tokoh pemuda penyuka bonsai ini.

“Kalau memang untuk pegawai Pemkot? Ada berapa sih pegawai Pemkot Bandar Lampung? Sementara masih banyak masyarakat miskin yang kesulitan air bersih, masih ada hal lain yang lebih penting yang harus dilakukan daripada sekadar membangun jembatan yang saya kira tidak juga terlalu penting peruntukannya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia juga mempertanyakan integritas para wakil rakyat yang duduk sebagai anggota DPRD Bandar Lampung.

Menurut Topan, seharusnya para Anggota DPRD Kota Bandar Lampung bisa memberi masukan dan teguran jika ada program dan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

“Tentu juga sangat disayangkan, para Anggota Dewan Yang Terhormat yang mengemban amanah sebagai wakil rakyat, dipilih rakyat, ternyata tidak bersuara.

Atau mungkin belum? Kita tidak tahu,” sembur Topan.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran pendanaan pekerjaan pembangunan jembatan penyeberangan orang Gedung Parkir Pemkot-Masjid Al-Furqon tersebut sudah memasuki tahap kedua sebesar Rp 3 miliar, tahap 1 dianggarkan Rp 5 miliar yang berasal dari APBD Kota Bandar Lampung dan dikerjakan CV Racaz Group sebagai pemenang tender. (habibi)

Share :