ragamlampung.com — Suasana Desa Way Muli dan Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, kini berangsur normal.
Warga di dua desa yang berbatasan itu nyaris bentor, Selasa (20/9/2016) malam dan Sabtu (19/9/2016) lalu. Belum diketahui pemicu sebenarnya bentrok antar-warga tersebut.
Keterangan yang diperoleh, Kamis (22/9/2016), untuk menjaga situasi yang tak diinginkan, ratusan aparat dari Polres Lampung Selatan, Kodim, dan Satuan Polisi Pamong Praja, diturunkan ke lokasi kejadian.
Kepala Desa Way Muli, Zambra Gozali mengatakan, aparat desa akan mengadakan musyawarah yang diikuti seluruh warga setempat, agar kejadian tidak terulang lagi.
“Saya minta aparat kepolisian mengamankan situasi dan menyelesaian persoalan ini sehingga tidak berlarut-larut. Cukup sampai di sini saja. Jika tidak dituntaskan, kami khawatir kejadian terulang kembali,” katanya.
Kepala BPBD Pemkab Lampung Selatan, M. Darmawan mengatakan, pihaknya sudah mendata rumah warga yang rusak akibat bentrok.
“Kerusakan terdiri sembilan bangunan, masing-masing lima rumah dan empat warung milik warga Desa Way Muli,” katanya.
Sebelumnya, ketegangan melanda di Desa Kunjir dan Desa Way Muli, Selasa (20/9/2016) malam. Ketegangan sudah terjadi pada Sabtu (19/9/2016), saat dua kelompok pemuda dari dua desa itu nyaris bentrok.
Ketegangan mulai terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, warga berkumpul, di antaranya mempersiapkan diri dengan membawa senjata tajam.
Dua massa dari dua desa yang bertetangga itu saling berhadapan dari jarak jauh, dan saling melempar batu. Sementara seluruh rumah warga dipadamkan. Di setiap masjid juga diumumkan kepada warga untuk mematikan lampu dan tidak bersuara.
Bentrok tidak berlanjut karena ratusan petugas kepolisian turun ke lokasi dan berjaga di perbatasan kedua desa tersebut.
“Kami belum tahu kejadian sebenarnya karena masih simpang siur,” kata seorang warga setempat. Selasa (20/9/2016) malam. (ar)
Leave a Reply