ragamlampung.com – Prestasi atlet-atlet Lampung pada pelaksanaan Pekan Olaharga Nasional (PON) XIX kian memprihatinkan.
Alih-alih dapat prestasi pasca dipegang M.Ridho Ficardo yang merupakan Gubernur Lampung dapat terdongkrak, justru keadaan yang terjadi justru sebaliknya.
Lihat saja sejak PON XII Tahun 1989, sampai PON XV Tahun 2000, Lampung menjadi peringkat ke 5. Selanjutnya di PON XVI tahun 2014 peringkat ke 8, PON ke XVII 2008 peringkat ke 8, PON ke XVIII tahun 2012 peringkat ke 10.
Kemudian Gubernur memplot anggaran persiapan PON hampir 3 kali lipat dari Rp 16,5 M di PON XVIII tahun 2012 menjadi sebesar Rp 56 M di PON XIX tahun 2016 ini.
Namun sayangnya, PON XIX yang hanya tinggal beberapa hari lagi sebelum ditutup tanggal 29 September besok, data hingga Minggu (25/09/2016), Provinsi Lampung masih bertahan di peringkat ke 17 dengan 3 Emas, 4 Perak dan 6 Perunggu.
Jika bercermin dari PON sebelumnya dengan anggaran Rp 16,5 M memperoleh 34 Medali, rasio rata-rata permedali hanya Rp 500 Juta. Jika yang dihitung hanya medali emas saja (15) maka rasio medali rata-rata permedali Rp 1,1 M.
Dengan perolehan Lampung hari ini 13 Medali, dengan anggaran Rp 56 M, rasio rata-rata per medali Rp 4,3 M dan jika dihitung emasnya saja yang hanya 3 medali, rasionya sangat fantastis untuk satu medali Rp 18,6 M.
Dengan kondisi seperti ini anggaran naik prestasi jeblok siapa yang dianggap bertanggungjawab dengan bobroknya prestasi atlet-atlet Lampung ini.(toni)
Leave a Reply