ragamlampung.com — Untuk mendukung kedaulatan pangan nasional, PT Inhutani V bekerja sama dengan Perkumpulan Penggerak Kedaulatan Pangan Nusantara (GKPN), melaksanakan kegiatan panen perdana jagung sekaligus groundbreaking dimulainya penanaman jagung hibrida seluas 10 ribu hektare.
Kegiatan tersebut dilakukan di areal kawasan Hutan Produksi PT Inhutani V di Register 46, di Kecamatan Pakuanratu, Kabupaten Waykanan, Sabtu (24/9/2016) lalu.
“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan program pemerintah Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu kedaulatan pangan yang diprioritaskan pada swasembada gula lewat penguatan industri gula berbasis tanaman tebu, swasembada jagung, dan daging sapi,“ kata Direktur Utama PT Inhutani V, Endro Siswoko dalam rilis yang diterima, Selasa (27/9/2016).
Menurut Endro, PT Inhutani V adalah perusahaan yang mempunyai izin pembangunan hutan tanaman. Namun, karena hampir seluruh areal kerja telah ada masyarakat yang melakukan aktivitas penanaman tanaman semusim, perusahaan berusaha melakukan upaya resolusi konflik lahan dengan prinsip “win-win solution”, yaitu masyarakat tetap diberikan akses lahan, bukan kepemilikan, dan diposisikan sebagai mitra kerja atau petani hutan dalam pembangunan hutan tanaman.
Dengan demikian, kawasan hutan di areal kerja PT Inhutani V saat ini, telah menghasilkan kayu yang merupakan tanaman pokok kehutanan dan tanaman pangan, seperti jagung, singkong, padi, maupun tebu. Ke depan, limbah jagung dari produk Inhutani V akan dimanfaatkan untuk bahan pangan ternak sapi.
Inhutani V juga mewajibkan masyarakat menanam tanaman kayu jenis sengon maupun karet. Dengan demikian, maka dalam beberapa tahun ke depan seluruh areal diharapkan tertanami tanaman pokok kehutanan. “Jadi, di antara tanaman pokok tetap dapat ditanam tanaman pangan, jagung maupun singkong, dalam bentuk pola tumpangsari,” ujarnya.
Ketua Umum Penggerak Kedaulatan Pangan Nusantara (GKPN) Bambang Sulistomo, yang merupakan anak pejuang bangsa Bung Tomo, mengajak masyarakat untuk terus mewarisi semangat para pendiri republik.
Salah satu cara mempertahankan negara dengan menjaga ketahanan pangan. Di antaranya meningkatkan lahan pertanian, menanam tanaman pangan, serta mengubah ketergantungan pangan terhadap beras atau nasi dengan mengkonsumsikan makanan lainnya.
“Jika kita mampu meningkatkan produksi pangan, maka negara kita akan kuat, negara kita akan berdaulat,” ujarnya. (ar)
Leave a Reply