ragamlampung.com — Indonesia memiliki ratusan jenis kuliner. Sebagian di antaranya telah dikenal dunia, terutama rendang. Namun siapa sangka, di kawasan pantai timur Amerika Serikat (AS), warga setempat juga sangat menyukai makanan lain khas Padang.
Makanan yang dimaksud tak lain sate Padang. Hal ini diakui oleh Olla Chas, petinggi Indonesian Community of New England (ICONE). Komunitas ini baru saja menyelenggarakan New England Indonesian Festival (NEIF) 2016 di Boston, pada 9 Oktober 2016.
“Sate ayam, sate Padang, pempek Palembang dan nasi Padang adalah kuliner yang paling diminati pengunjung. Ini karena rasanya khas dan tidak didapatkan di makanan dari negara lain,” kata Olla, saat berkorespondensi dengan CNNIndonesia.com, Senin (10/10/2016).
Kawasan New England berada di pesisir timur AS yang mencakup enam negara bagian, yaitu Massachusetts, New Hempshire, Connecticut, Rhode Island, Maine dan Vermont.
Menurut Olla, berdasarkan data Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York pada 2015, sekitar 3.500 warga Indonesia berdomisili di kawasan tersebut,.Sedangkan di Massachussets, yang menjadi tuan rumah acara NEIF kali ini, ada seribuan warga Indonesia.
NEIF sendiri sudah dilaksanakan sejak empat tahun yang lalu. Tahun ini, NEIF mengambil tema Our-chipelago yang bertujuan menampilkan keindahan alam dan budaya, serta kuliner, dari pulau utama Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Bali.
Tahun ini, NEIF atau kerap disebut IndoFest, sukses menarik 10 ribu pengunjung yang memadati Copley Square, jantung kota Boston. Tercatat, 50 persen total pengunjung diisi oleh warga lokal Boston.
Sementara pada tahun lalu, NEIF mengambil tema Explore Indonesia dan berhasil menarik pengunjung kurang lebih lima ribu orang.
Dalam acara tersebut, pengunjung dapat menikmati berbagai penampilan kebudayaan dari Indonesia, antara lain Betawi, Lampung, Jawa dan Kalimantan.
Selain itu, pengunjung dapat membeli berbagai makanan khas Indonesia di sekitar selusin stan yang dijajakan oleh berbagai pengusaha kuliner Indonesia yang berdomisili Massachussetts, Maryland, Philadelphia, New York dan Illinois.
Para pengusaha makanan tersebut memboyong aneka makanan Indonesia, dari rendang serta ‘kerabat’-nya sesama masakan Padang, bakso Malang, pempek Palembang, gado-gado, nasi uduk Betawi, siomay, hingga berbagai jajanan pasar, macam onde-onde, tempe goreng, tahu isi, rempeyek, cilok, tahu bacem, es teler, dan es cendol.
Olla mengatakan, rata-rata para pengusaha makanan ini membawa 50 sampai 200 porsi per menu makanan.
“Pengunjung membeli makanan dan minuman khas Indonesia dengan harga $2 atau Rp26 ribu hingga $15 atau Rp195 ribu per porsi. Menurut laporan para vendors, semua makanan habis terjual,” kata Olla.
Olla mengisahkan banyak pengunjung yang terkesan dengan cita rasa kuliner asal Indonesia. Penggunaan bumbu yang berlimpah membuatnya kaya cita rasa, sehingga menggelitik lidah warga pesisir timur Amerika.
“Beberapa pengunjung lokal mengemukakan bahwa masakan Indonesia itu ‘one of the best tasting dish’ yang pernah mereka coba. Selain itu, banyak juga yang terheran-heran dengan enaknya kuliner Indonesia ini namun tidak ada restoran Indonesia yang tersedia atau buka di Boston,” kata Olla.
Olla bangga, antusiasme yang membludak ini membuat kuliner Indonesia ludes dalam waktu singkat. Sebetulnya acara dijadwalkan ditutup pukul enam sore waktu setempat, dua jam sebelumnya banyak makanan Indonesia sudah ludes diborong pengunjung. (ar)
Leave a Reply