Musrop Aspekindo ke IV Digelar 7 Desember
ragamlampung.com – Rio Gunawan SE, siap menjadi calon ketua DPP (Dewan Pimpinan Provinsi) Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Lampung.
“Bila diberi amanah saya siap. Saya siap memimpin Aspekindo Lampung,” kata Ketua HIPMI Tulang Bawang ini.
Namun Rio menyerahkan sepenuhnya pada panitia pelaksana Musyawarah Provinsi (Musrop) yang rencananya digelar pada 7 Desember mendatang di Hotel Sheraton, Bandar Lampung.
“Kita serahkan sepenuhnya pada mekanisme yang berlaku. Pada prinsifnya bila teman-teman mempercayai saya, saya siap maju dan siap memajukan Aspekindo Lampung,” tuturnya usai pelaksanaan konfrensi pers dengan sejumlah wartawan di Rumah Makan Begadang Senin siang (21/11/2016)
Beni Irawan, Plt ketua Aspekindo Lampung, mengatakan, konfrensi pers dilakukan menJelang pelaksanaan musprov ke 1V.
Menurutnya, Musrop keempat ini mengambil tema Peran generasi muda terhadap pengembangan jasa konstruksi yang berdaya saing.
“Selain akan memilih ketua baru, kita juga melakukan konsolidasi internal yang merupakan salah satu kewajiban organisasi. DPP (Dewan Pimpinan Provinsi). Aspekindo sudah 15 tahun di Provinsi Lampung, tepatnya pada bulan Februari 2002 yang silam,” terangnya dihadapan puluhan wartawan.
Ahmad Ferdinan Sampurna Jaya, berharap dengan dipilihnya ketua Aspekindo yang baru diharapkan Aspekindo Lampung dapat berjaya kembali.
“Saya yakin bila melihat potensi-potensi generasi muda di Provinsi Lampung, maka Aspekindo akan berkibar kembali setelah mengalami pasang surut sebelumnya,” kata Ferdinan yang pernah menjabat ketua Aspekindo periode I dan II ini.
Ferdinan menjabat ketua Aspekindo dua periode sejak tahun 2002 hingga 2010. Kemudian tahun 2010 – 2014 dipegang Mustafa yang saat ini menjabat sebagai Bupati Lampung Tengah.
“Saya berharap pelaksanaan Musrop ke IV dapat berjalan kondusif sehingga dapat tercapai apa yang menjadi harapan semua pihak,” ungkapnya.
Plt sekretaris Aspekindo Lampung, Hengki, menyebut, Aspekindo juga mendukung penuh pembentukan forum lintas asosiasi konstruksi mengingat kontaraktor-kontraktor di Provinsi Lampung punya kualitas dan berdaya saing.
“Kedepan kita tidak hanya sebagai sebagai penonton semata,” ungkapnya menyindir pelaksanaan proyek Jalan Tol Sumatera yang tidak melibatkan pengusaha lokal.
Hengki juga menyebut dia tidak sependapat dengan adanya setoran proyek karena berdampak pada kualitas pekerjaan.
“Kalau bisa setoran proyek dihilangkan, sehingga hasil pekerjaan juga menjadi maksimal,” ungkapnya.(toni)