ragamlampung.com — Teka-teki pengganti Alfred Reidl untuk menangani timnas sepakbola Indonesia, sebentar lagi terjawab. Pengurus Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah mengantongi nama calon pelatih tersebut.
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, Rabu (18/1/2017), ada dua calon kuat yang akan ditunjuk menjadi arsiten timnas, yakni Luis Fernandez dan Luis Milla Aspas.
Nama Milla, mantan bintang Real Madrid berusia 50 tahun itu memang lebih santer di media massa. Bahkan akan diperkenalkan minggu depan. Siapa Milla? Namanya memang terdengar asing. Tapi, prestasinya selama ini menukangi tim sepak bola menorehkan banyak prestasi.
Milla orang asli Spanyol, pernah menangani tim U-21 Spanyol, dan tahun 2011 membawa timnas U-21 Spanyol yang berisi nama-nama pemain tenar sekarang. Saat itu skuat spanyol diisi David De Gea, Juan Mata, Ander Herrera, Thiago Alcantara, Javi Martinez sampai Cesar Azpilicueta.
Milla pernah menjadi asisten Michael Laudrup di Getafe CF musim 2007/2008. Juga pernah melatih Al-Jazira di kompetisi Uni Emirat Arab usai lepas dari timnas U-21 Spanyol.
Luis Milla pernah menjadi bintang Real Madrid tapi gagal saat melatih Real Zaragoza di Segunda. Hanya empat bulan ia dipecat Zaragoza. Klub itu gagal meraih poin dalam enam pertandingan terakhir.
Milla memulai karier senior di Barcelona B, Segunda. Setelah itu, tim Barcelona senior pun menariknya ke La Liga. 54 pertandingan setelahnya, rival Barcelona, Real Madrid memboyongnya.
Di situlah kariernya melejit. Tujuh tahun berseragam El Real, Luis Milla mengemas 165 pertandingan di La Liga. Milla pun mengakhiri karier di Valencia pada 2001.
Karier Milla bisa dikatakanya ‘hanya’ berkutat di Spanyol. Namun, raihan trofinya juga tidaklah sedikit. Luis Milla berhasil meraih Piala Winners 1988/1989, La Liga 1984/1985 dan Piala Raja 1989/1990 bersama Barcelona.
Sementara itu, saat memperkuat Real Madrid, Luis Milla meraih juara La Liga 1994/1995 dan 1996/1997. Piala Raja juga kembali dimenangi pada 1992/1993. Terakhir adalah persembahan Piala Super Spanyol 1990 dan 1993.
Klub terakhirnya, Valencia berhasil dibawa memenangi Piala Raja 1998/1999, Piala Super Spanyol 1999 dan Piala Intertoto 1998. (ar)
Leave a Reply