ragamlampung.com — Pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan memberikan sanksi baru berupa pemotongan keuangan global terhadap Korea Utara. Sanksi itu untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Pyongyang, demikian dikatakan pejabat senior negara itu, Senin kemarin.
Sanksi itu akan menjadi pendekatan multicabang dari peningkatan tekanan ekonomi dan diplomatik – terutama kepada bank-bank dari Cina, dan perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis dengan Korea Utara. Negara adidaya itu pun sudah menekan dengan penambahan pertahanan bersama Korea Selatan dan sekutunya Jepang.
Dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/2017), rekomendasi kebijakan sanksi baru itu disiapkan oleh penasehat keamanan nasional Presiden Donald Trump, H.R. McMaster. Diperkirakan mencapai meja presiden dalam beberapa minggu mendatang. Atau mungkin sebelum pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping pada awal April nanti, kata pejabat itu yang enggan disebut namanya.
Gedung Putih belum memberikan komentar atau pernyataan itu. Presiden Trump bertemu McMaster pada Sabtu lalu untuk membahas Korea Utara. Trump usai pertemuan mengatakan bahwa pemimpin negara itu, Kim Jong Un “bertindak sangat, sangat buruk.” Presiden Trump berkomentar soal itu beberapa jam setelah Korea Utara mengklaim sukses uji roket. (ar)