Harga Anjlok, Petani Karet Berhenti Produksi

Share :

ragamlampung.com — Harga karet sejak sepekan terakhir di tiga kecamatan di Kabupaten Tulangbawang Barat, kembali anjlok. Harga karet di di Kecamatan Tulangbawang Udik, Tumijajar, dan Tulangbawang Tengah berkisar Rp4.000 sampai Rp6.000 per kilogram.

Petani karet di tempat itu kini memilih berhenti menderes karet sambil menunggu harga stabil.

Marji, petani karet asal Tulangbawang Udik, Selasa (8/5/2017), mengatakan, untuk sementara waktu ia meliburkan semua buruh sambil menunggu harga getah karet stabil. “Meski produksi getah karet naik, percuma bila harga jual tidak sesuai dan anjlok,” katanya.

Para buruh karet kini beralih pekerjaan seperti menjadi buruh bangunan, atau pekerjaan serabutan lainnya. “Saya terpaksa memberhentikan semua pekerja, setelah harga kembali normal, baru memperkerjakan mereka kembali,” katanya.

Salah satu penampung karet, Roni, mengatakan produksi getah karet kini menurun bukan karena getah berkurang, namun karena anjloknya harga sehingga banyak petani dan buruh karet memilih tidak bekerja.

”Dua sampai tiga bulan sebelumnya, saya mampu menampung getah karet di atas 20 ton/minggu. Tapi, saat ini hanya menerima sekitar 5 hingga 10 ton/minggu,” katanya. (ar)

Share :