ragamlampung.com – Walikota Bandar Lampung, Drs.H.Herman HN.MM, yang juga pembina klub Pajero Indonesia One Krakatau Lampung, melepas peserta Ekspedisi Merah Putih Merajut Nusantara, di Tugu Adipura Kamis (3/8/2017).
Turut hadir pada pelepasan Ekspedisi Merah Putih yaitu, pembina klub Pajero Indonesia One Krakatau Lampung yang juga Kapolres Kota Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono, Dandim 0410 Bandar Lampung Letkon Arm Didik Hermono, serta para pejabat Forkopimda Kota Bandar Lampung.
Walikota Bandar Lampung Drs.H.Herman HN. MM berharap agar Pajero Indonesia One bisa melakukan program-program kebaikan, dalam Ekspedisi Merah Putih Merajut Nusantara.
Ketua Umum Pusat Pajero Indonesia One pusat Wahyu Haryadi menerangkan bahwa para peserta Ekspedisi Merah Putih Merajut Nusantara yang berjumlah 75 kendaraan Pajero, memulai perjalanan dari Nol Kilometer di Kota Sabang Nangroe Aceh Darussalam, pada tanggal 29 Juli 2017 melalui kota-kota besar di Sumatera. Peserta yang berjumlah 75 kendaraan Pajero membawa bendera merah putih untuk dikibarkan di Tugu Nol Kilometer Kota Sabang.
Dari Bandar Lampung peserta sebanyak 20 kendaraan akan melanjutkan perjalanan ke Bogor Jawa Barat, dan dijadwalkan besok akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Dari 20 kendaraan Pajero, 9 diantaranya yang merupakan tim inti akan melanjutkan perjalanan menuju tapal batas di Motaain Atambua NTT, sedangkan 11 lainnya kembali kedaerah asalnya. Direncanakan tim inti ekspedisi Merah Putih akan tiba di Tapal batas Motaain Atambua NTT, untuk menancapkan bendera merah putih di tapal batas, sebelum tanggal 17 Agustus 2017.
“Setibanya di Motaain Atambua tim ekspedisi akan menyebrang ke Timor Leste untuk melakukan tabur bunga di Makam Pahlawan Seroja, terkait tim inti yang hanya berjumlah 9 kendaraan menuju Atambua, karena pertimbangan kapal penyebrangan di daerah NTT berukuran lebih kecil jika dibandingkan yang beroperasi di Merak-Bakauheni,” terangnya.
Wahyu menambahkan bahwa hampir seluruh peserta Ekspedisi Merah Putrih Merajut Nusantara 2017, berkeinginan mengikuti eksepedisi hingga ke Atambua NTT, bahkan sampai di Timor Leste. Namun kondisi kapal yang berukuran kecil tidak memungkinkan seluruh peserta bisa berangkat hingga Timor Leste,”tambahnya. (rara)
Leave a Reply