ragamlampung.com — Biarawati Buddhis mengajarkan wanita muda melindungi dirinya dari ancaman perkosaan dan pelecehan seksual dengan teknik Kung Fu khusus. Dibalut celana olahraga, para wanita itu mengajarkan bela diri kepada perempuan, karena laporan perkosaan meningkat di India.
Tidak seperti biarawati lainnya hanya nyanyian dan doa, biarawati itu menambah kegiatannya dengan pukulan dan tendangan.
“Kebanyakan orang berpikir bahwa para biarawati hanya duduk dan berdoa, tapi kami berbuat lebih banyak,” kata Jigme Wangchuk Lhamo (19), salah satu pelatih Kung Fu, di Desa Hemis, 25 mil dari Kota utara Leh, dilansir Sabtu (26/8/2017).
Kung Fu akan membuat mereka lebih kuat dan lebih percaya diri. Mereka memutuskan untuk mengajarkan pembelaan diri setelah mendengar kasus pemerkosaan dan penganiayaan.
Secara tradisional para biarawati biasanya memasak dan membersihkan rumah, dan tidak diizinkan untuk berolahraga. Tapi kini berubah hampir satu dekade lalu ketika pemimpin sekte berusia 1.000 tahun, Gyalwang Drukpa mendorong para biarawati belajar Kung Fu.
Para biarawati aktif di komunitas tempat tinggal mereka, terutama di Nepal dan India, merawat hewan yang sakit dan mengelola kamp perawatan untuk penduduk desa. Mereka melakukan perjalanan dan bersepeda ribuan kilometer melalui pegunungan Himalaya untuk meningkatkan kesadaran isu-isu mulai dari polusi hingga perdagangan manusia.
Setelah gempa besar April 2015 di Nepal, biarawati menolak pergi tapi berjalan kaki ke desa-desa untuk menghilangkan reruntuhan, dan mendistribusikan makanan kepada orang-orang yang selamat. (ar)
Leave a Reply