ragamlampung.com — Budidaya kerang dara di pesisir pantai Kampung Sungai Burung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang, menjanjikan. Usaha ini menjadi andalan nelayan tangkap selain melaut.
Budidaya kerang dara menguntungkan karena harganya mahal tapi ongkos operasional terjangkau. Nelayan dapat meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dalam kurun waktu 6 sampai 8 bulan sejak bibit ditebar.
Keterangan yang dihimpun, Minggu (27/8/2017), ditopang kearifan lokal potensi Tulangbawang, ini akan menjadi penyokong melimpahnya sumber daya laut pesisir. Daerah ini tidak hanya kaya potensi ikan dan udang, tapi biota kerang yang tersebar dari Kuala Seputih sampai Kuala Teladas.
Amir, pembudidaya kerang dara mengatakan, budidaya itu menjanjikan dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Saat ini peternak kerang di Kampung Sungai Burung mencapai 500 orang, dengan lahan 300 hektare tersebar di sepanjang pesisir pantai Kampung Sungai Burung,” katanya.
Tokoh masyarakat Kampung Sungai Burung, Ucok mengatakan, para peternak kerang diharapkan tetap menjaga ekosistem termasuk hutan bakau dan mangrove. Meski budidaya kerang membutuhkan kayu sebagai pancang waring.
Para pembudidaya memilih membeli kayu pancang dari luar kampung, tak mau menebang di kampung. Kayu gelam banyak tumbuh liar, tapi peternak membeli dari Lampung Tengah.
Budidaya ini dimulai sejak 3 tahun terakhir, dan berkembang pesat karena dipicu banyaknya permintaan dari luar Lampung.
Tiap hari nelayan dapat memanen puluhan ton kemudian menjual kepada pengepul dan dikirim ke luar provinsi. (ar)
Leave a Reply