ragamlampung.com — Korea Utara dilaporkan mengadakan uji coba bom hidrogen dan getaran bom itu terasa seperti gempa dengan 5,2 Skala Richter dari kedalaman 10 kilometer di pantai timur Korea Utara.
USGS awalnya mencatat getaran pada skala 5.2, namun kemudian direvisi di tengah ketakutan meletusnya Perang Dunia ke-3. Administrasi gempa China mengatakan bahwa mereka mendeteksi gempa berkekuatan 6,3 SR di Korea Utara timur laut, dan mencurigai sebagai sebuah ledakan.
Dikutip dari Verge, Minggu (3/9/2017), Pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara mungkin telah melakukan uji coba nuklir lagi.
Pejabat Korea Selatan mengatakan, gempa tersebut terjadi di Kabupaten Kilju, tempat lokasi uji coba nuklir Punggye-ri Utara.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in langsung mengadakan pertemuan darurat dengan Dewan Keamanan Nasional menanggapi laporan tersebut.
Berita tersebut muncul setelah Korea Utara mengumumkan telah mengembangkan senjata nuklir lebih maju yang memiliki kekuatan destruktif besar.
Media milik pemerintah Korea Utara, KCNA mengatakan, kekuatan bom hidrogen itu setara dengan ratusan kiloton dan dapat diledakkan di tempat tinggi.
“Kim Jong-un bangga dengan kekuatan nuklirnya. Kekuatan super eksplosif yang dibuat usaha dan teknologi kami sendiri,” demikian laporan KCNA. (ar)