ragamlampung.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan polisi untuk membunuh anak sulungnya, Paulo Duterte, jika tuduhan terlibat perdagangan narkoba terhadapnya terbukti benar. Presiden Duterte juga memastikan mereka yang melakukan eksekusi akan terlindungi dari tuntutan hukum.
Presiden berbicara hal itu dengan pegawai pemerintah di istana kepresidenan di Manila, Kamis (21/9). Ia menegaskan kematian akan dihadapi siapa pun termasuk anak-anaknya jika terlibat narkoba.
“Jika anak-anak saya terlibat obat terlarang, bunuh mereka agar orang tidak mempunyai sesuatu untuk dikatakan (tentang saya),” katanya, dikutip dari Independent, Jumat (22/9/2017).
“Jadi, saya memberi tahu Pulong (nama panggilan anaknya). ‘Perintah saya adalah membunuh Anda jika Anda tertangkap, dan saya akan melindungi polisi yang membunuh Anda, jika memang benar’.”
Nama Paulo Duterte dituduh terlibat narkoba muncul sebelum penyelidikan Senat awal bulan ini. Ia membantah terlibat perdaganga narkoba senilai 125 juta poundsterling atau sekitar Rp2,2 triliun dari China.
Menantu presiden, Manases Carpio juga hadir di sidang dan membantah terlibat dalam pengiriman narkoba dari Cina ke Manila, yang nilainya diperkirakan mencapai sekitar Rp1,5 triliun.
Sejak menjadi presiden pertengahan tahun lalu, Presiden Duterte menyatakan perang terhadap narkoba di Filipina. Ia mengizinkan aparat keamanan menembak mati pengedar narkoba. Hingga kini sekitar 3.800 terduga pengedar narkoba tewas, ribuan lainnya tewas tidak jelas. (ar)
Leave a Reply