ragamlampung. com – Kateterisasi jantung merupakan tindakan medis yang dirancang untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda.
Prosedur ini paling banyak dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan orang yang sering mengalami sakit dada. Sakit pada dada tersebut kemungkinan merupakan gejala dari penyakit jantung koroner. Selain sakit dada, ada berbagai alasan mengapa dokter melakukan kateterisasi jantung.
Berikut beberapa kegunaan kateterisasi jantung :
Mengecek aliran darah dan oksigen di berbagai bagian jantung Anda.
Menilai kekuatan otot jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Melihat seberapa baik kinerja katup jantung.
Mengobati serangan jantung.
Mengobati penyakit jantung koroner.
Merencanakan pengobatan yang tepat. Khususnya jika Anda baru pulih dari serangan jantung tapi masih merasakan sakit dada, memiliki hasil tes yang menunjukkan bahwa Anda memiliki penyakit jantung, atau Anda memiliki serangan jantung yang menyebabkan jantung rusak parah.
Mengoreksi jantung yang cacat dengan operasi kecil.
Mengambil sampel otot jantung untuk mengetahui apakah Anda terkena infeksi jantung atau tumor.
Prosedur ini bisa digunakan untuk mengecek penyakit cacat jantung bawaan pada anak-anak.
Beginilah Prosedur Kateterisasi Jantung
Selama menjalani kateterisasi jantung, Anda akan tetap sadar dan bisa mengikuti semua arahan dari dokter. Meski begitu, Anda tidak akan merasa takut karena tim medis akan menyuntikkan obat sedatif yang sifatnya menenangkan.
Proses pembersihan dan penyukuran bulu pada area yang akan dimasukkan kateter (tabung tipis dan fleksibel) pun dilakukan. Setelah bersih, dokter akan menyuntik obat bius lokal agar Anda tidak merasa sakit saat kateterisasi dilakukan.
Proses kateterisasi dimulai dengan membuat sebuah lubang kecil di pembuluh darah, yang disusul oleh pemasangan tabung pada lubang tersebut untuk menjaga pembukaan mulut lubang. Kemudian, dokter akan memasukkan kawat penuntun dari lubang pembuluh darah hingga ruang jantung. Setelah itu selang tipis yang fleksibel (kateter) dimasukkan mengikuti kawat penuntun masuk ke pembuluh darah sampai ke jantung. Lalu kawat penuntun dikeluarkan kembali, tinggal kateter.
Ketika sudah berada di dalam, dokter akan memasukkan zat kontras ke dalam kateter, sehingga monitor akan merekam kondisi jantung Anda yang terlihat dari perjalanan zat kontras di pembuluh darah. Hasil rekaman ini akan muncul di layar monitor ruang operasi sehingga memudahkan dokter untuk melihat keadaan jantung Anda. Akhirnya, dokter bisa mulai melakukan tes, pengobatan, atau segala tindakan medis yang berkaitan dengan kondisi Anda.
Saat kateterisasi jantung, dokter bisa pula melakukan angiogram koroner. Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui apakah Anda memiliki gangguan pada arteri koroner atau tidak.
Setelah proses kateterisasi jantung selesai, Anda akan dibawa ke ruang pemulihan selama beberapa jam. Selama di ruangan ini, Anda diharuskan tidur telentang dengan kondisi kaki lurus dan tidak boleh beranjak dari tempat tidur. Tim medis kemudian akan menutup rapat area lubang kateterisasi guna menghentikan perdarahan. Detak jantung, nadi, dan tekanan darah juga akan dicek.
Risiko yang Mungkin Terjadi
Setiap tindakan medis yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah pastinya memiliki risiko, begitupula dengan kateterisasi jantung.
Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi:
Perdarahan.
Memar.
Infeksi.
Pembekuan darah.
Reaksi alergi pada obat-obatan.
Kerusakan pada arteri dan jaringan jantung.
Ritme jantung tidak beraturan.
Ginjal rusak.
Serangan jantung.
Stroke.
Jika Anda dirujuk untuk melakukan kateterisasi jantung oleh dokter, persiapkan diri Anda sebaik-baiknya. Biasanya, Anda akan disuruh untuk tidak mengonsumsi apa pun setidaknya enam jam sebelum prosedur dilakukan. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan masalah ini kepada dokter. Katakan pada dokter jika Anda memiliki alergi pada obat-obatan atau zat apa pun guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat dan setelah kateterisasi jantung. Semoga bermanfaat. (net/dr)
Leave a Reply