ragamlampung.com – Menjelang malam pergantian tahun baru 2019, sebuah ledakan terjadi diluar sebuah pusat perbelanjaan di Filipina.
Akibatnya, dua orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.
Ledakan diduga berasal dari sebuah peledak rakitan.
Seperti dilansir CNN, Senin (31/12/2018), juru bicara Kepolisian Cotabato City, Christopher Lee, menurutkan kepada CNNbahwa ada dugaan sebuah ‘ledakan IED’ di luar South Seas Mall di Cotabato City yang ada di Pulau Mindanao. IED merupakan kependekan dari improvised explosive device.
Juru bicara Kantor Pertahanan Sipil di General Santos City, Minda Morante, menyebut dua orang tewas akibat ledakan yang terjadi di luar mal pada Senin (31/12) siang waktu setempat. Sedikitnya 23 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat.
Kepolisian Cotabato City, seperti dilansir media lokal ABS CBN News, menyebut sebuah peledak rakitan ditemukan di sekitar mal yang menjadi lokasi ledakan.
Sedangkan pihak militer menyebut ledakan ini bisa saja merupakan serangan dari kelompok Daulah Islamiyah atau ISIS. Komandan Divisi Infantri Ke-6 Militer Filipina, Mayor Jenderal Cirilito Sobejana, menyebut tentara Filipina telah menewaskan 7 anggota ISIS dalam operasi di Maguindanao pada Kamis (27/12/2018) pekan lalu. Menurut Sobejana, insiden di Cotabato ini bisa jadi bentuk balasan dari ISIS.
Kendati demikian, penyelidikan menyeluruh masih terus dilakukan otoritas setempat.
“Kami masih melakukan penyelidikan pascaledakan,” sebut Inspektur Polisi Romeo Galgo Jr kepada PNA.
Secara terpisah, Wali Kota Cotabato City, Frances Cynthia-Sayadi menyebut ledakan itu sebagai ‘aksi melawan kemanusiaan’.
“Saya mengecam dengan keras insiden pengeboman yang terjadi di depan South Seas Mall hari ini, sehari sebelum Tahun Baru, yang merenggut beberapa nyawa orang tak bersalah dan melukai puluhan orang lainnya,” ucap Cynthia-Sayadi dalam pernyataannya.
“Ini bukan hanya sekadar aksi terorisme tapi sebuah aksi melawan kemanusiaan,” sebutnya.(det/dra)
Leave a Reply