ragamlampung.com,Metro – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Metro, Alizar Jinggo mempertanyakan anggaran pakaian gratis sebesar Rp 3,8 miliar yang tidak dilaksanakan pada pagu anggaran tahun 2018 di Dinas Pendidikan Kota Metro.
Pada tahun anggaran 2018 APBD ada anggaran pakaian gratis sebesar 3,8 milyar tapi tidak di laksanakan.
Dia juga menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi Anggota Dewan untuk mendapatkan DPA dan LHP. Hal ini disampaikan Alizar di akun facebooknya beberapa waktu yang lalu.
Unggahan Anggota DPRD dari Partai Nasdem itu mendapat tanggapan beragam dari masyarakat yang menyayangkan tidak terealisasinya anggaran tersebut. Bahkan unggahan tersebut juga mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Metro Anna Morinda.
Alizar juga mengungkapkan bahwa DPA & LHP Tidak di berikan kepada setiap dewannya.
“Bung Ali Sadikin juga tahu nya Cuma temuan LHP dewannya saja ada Global dibagi Sama Dewan. Untuk mengembalikannya masing masing dewan atau Dewan Sendiri Sendiri,” keluhnya kepada rekanya Ali Shadikin yang juga memberikan tanggapan
Ali Shadikin juga menyarankan agar melakukan kroscek sehingga benar-benar diketahui apakah anggaran tersebut benar tidak dipakai atau sebaliknya sudah dibelanjakan.
“Alizar Jinggo coba saja cek hasil pemeriksaan atau LHP baik internal maupun eksternal,” saran Ali Shadikin.
Mujiono Yasin salah seorang tokoh pemuda yang juga menjadi Calon Anggota Legislatif dari Partai Hanura untuk Daerah Pemilihan Metro Pusat dalam tanggapannya berharap agar status tersebut dapat membuka transparansi anggaran di Kota Metro.
“Semoga status ini bisa menguak transparansi anggaran bang seandainya pun belum dilaksanakan semoga bisa dijalankan,” ujarnya.
Sementara Anna Morinda menyangkal unggahan yang disampaikan rekan sejawatnya di DPRD Metro itu bila anggaran sebesar Rp 3.8 miliar itu belum digunakan. Menurutnya yang benar anggaran tersebut telah dibelanjakan namun bukan untuk pengadaan baju gratis, tetapi dialihkan untuk pengadaan komputer untuk keperluan ujian nasional, perbaikan toilet dan fasilitas sekolah lainya.
“Pak alizar padahal ikut rapat lo anggaran tersebut dimanfaatkan untuk beli komputer untuk UN….perbaikan toilet dan fasilitas sekolah. Itu dibahas di komisi dengan OPD dan dalam rapat tersebut pak Alizar juga ada bahkan juga di bahas dalam lanjutan karena dirasa lebih manfaat.. dan prioritas. Aah pak alizar suka lupa…. ayo dibuka notulennya,” terang Ana menyayangkan apa yang disampaikan Alizar. (*)
Leave a Reply