ragamlampung.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar) kejuaraan surfing internasional, Krui Pro 2019 Surfing Competition. Kejuaraan yang berlangsung sejak Senin, 29 April hingga Sabtu, 4 Mei 2019 ini diikuti 133 peselancar dari 24 negara.
Kompetisi yang dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Pesisir Barat itu dibuka oleh Bupati Agus Istiqlal. Dihadiri Wakil Bupati Erlina, Ketua TP-PKK Pesibar, Septi Istiqlal, Pj. Sekkab Pesibar, N. Lingga Kusuma, Ketua Dharma Wanita, Farida Meladia Lingga.
Turut hadir, Staf Ahli Gubernur Lampung, Theresia Sormin, dari Kementerian Pariwisata yaitu Ketua TPP Wisata Bahari, Dwisuryo Indroyono, para kepala OPD, BUMN dan BUMD Pesibar.
Dalam laporannya, Kepala Dispora, Ruslan Samad, menjelaskan Krui Pro 2019 Surfing Competition QS3000 Men’s dan Women’s QS1000 diikuti oleh 103 peserta pria dan 30 peserta wanita dari 24 negara termasuk Indonesia.
Sementara Bupati Pesibar, Agus Istiqlal, mengaku bangga atas terlaksananya kejuaraan surfing internasional Krui Pro 2019 telah tercatat dalam 100 calender of event Kemenpar.
Hal tersebut membuktikan bahwa Pesibar layak dijadikan tempat sebagai kejuaraan surfing pada event-event internasional yang lebih bergengsi. “Karenanya di Tahun 2019 Pemkab Pesibar kembali menggelar kejuaraan surfing internasional Krui Pro 2019 WSL QS3000 Men’s dan QS1000 Women’s yang telah mengalami peningkatan level dari kejuaraan pada tahun – tahun sebelumnya,” ungkap Agus.
Menurutnya, lokasi pelaksanaan kembali digelar di Pantai Tanjungsetia Kecamatan Pesisir Selatan. “Mengingat kawasan Pantai Tanjungsetia ini sudah terkenal dengan keindahan ombaknya sampai ke mancanegara,” lanjutnya.
Dalam momen tersebut, Bupati juga menyampaikan bahwa dalam kurun waktu satu tahun Pesibar, dikunjungi oleg wisatawan mancanegara (wisman) hingga angka rata-rata 15000 wisman. “Tujuannya tidak lain untuk bermain surfing dengan meniti gulungan ombak yang sangat tinggi disepanjang garis pantai Pesibar,” jelasnya.
Masih kata Bupati, Krui Pro 2019 merupakan kejuaraan resmi yang telah diakui dunia, dengan diikuti para pesurfer dari 23 negara. “Sedangkan panitia penyelenggara kejuaraan surfing ini merupakan tim kepanitiaan yang profesional serta telah memiliki sertifikasi bertaraf internasional,” papar Agus.
“Karenanya kejuaraan surfing sangat wajar jika ditetapkan sebagai kompetisi internasional yang sangat bergengsi,” imbuhnya.
Lebih jauh Agus menegaskan kejuaraan surfing internasional yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya itu, sangat perlu memperoleh perhatian khusus dari semua pihak.
“Bagaimana tidak, meski pelaksanaan kegiatan ini masih dilaksanakan dengan fasilitas yang masih kurang memadai, akan tetapi telah mewakili negara Indonesia sebagai penyelenggara event yang diakui dunia Internasional,” jelas Agus.
Atas namaPemkab Pesibar, Bupati mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kemenpar, Pemprov Lampung, PSOI, ASC, WSL beserta para sponsor yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan Krui Pro 2019.
“Kami berharap pelaksanaan Krui Pro tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan akan menghasilkan kesan serta kenangan yang tak terlupakan oleh para peserta asal mancanegara, sehingga akan selalu merasa rindu untuk hadir kembali disini, karena teringat akan keindahan ombak disepanjang pantai kabupaten pesisir barat,” pungkasnya.
Pembukaan Krui Pro 2019 ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan langsung oleh Ketua TPP Wisata Bahari, Dwisuryo Indroyono, didampingi Bupati, dan Staf Ahli Gubernur Lampung. (hm/bl).
Leave a Reply