ragamlampung.com,Lampung Timur – Bantuan Kementrian Pertanian (Kementan) RI berupa sistem irigasi berpintu di lahan pertanian Desa Srisawahan, Kecamatan Batang Hari Nuban, Kabupaten Lampung Timur diharapkan dapat meningkatkan produktivitas panen pada tahun ini.
Ketua P3A, Agus Susanto untuk bangunan irigasi berpintu yang dibangunkan pada
Pertengahan bulan ini, sangat penting, mengingat stigma petani yang kesusahan mengairi sawah karena harus menunggu sungai pasang.
“Dengan adanya bantuan (irigasi) pintu air ini, bisa dikendalikan kan sehingga menanamnya pun serempak dan bisa dikontrol, mudah-mudahan produksinya bisa naik pada panen yang akan datang,” ungkap Sugino,
Dari lahan seluas 674 hektare, baru sekitar 362 hektar yang ditanami komoditas seperti padi dan tanaman Palawija yang dikelola oleh beberapa kelompok tani. Agus mengatakan, lahan tersebut masih memiliki banyak potensi termasuk untuk mendukung program Revolusi Jagung.
“Masih banyak lahan pasang surut air Kedaton dua sehingga yang belum tersentuh itu agar dapat segera terfasilitasi dengan model bantuan yang sama. Harapannya konsisten dan berhasil meningkatkan produksi,” ujarnya.
Ditambahkan Gino, program pembangunan jaringan irigasi yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah sangat dirasakan para petani pemakai air.
Ia menjelaskan, efek yang langsung dirasakan petani, adalah adanya penambahan indeks tanam yang tadinya hanya bisa sekali setahun menjadi dua kali atau lebih.
“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada waktu jeda, petani tetap memanfaatkan air yang ada dengan menanam tanaman lain seperti palawija atau tanaman hortikultura lain, memanfaatkan lahan kosong dan ketersediaan air irigasi.
“Jaringan irigasi juga menambah luas layanan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama panjang 480 M, pembangunan tersebut menggunakan Anggaran(ABPBD) Sebesar NilaiRp195.000.000.
“Harapan kelompok tani salah satunya sejo pembangunan irigasi ini agar cepat terealisasi supaya masyarakat petani penamam padi dan jagung bisa manfaat merasakan bantuan Dari Dinas,” jelasnya
Menurut PP Nomor 23 Tahun 1992 tentang Irigasi, jaringan irigasi terdiri dari tiga tingkatan dimulai dari irigasi primer, sekunder, dan tersier. Irigasi primer dan sekunder penanganannya di bawah Kementerian PUPR, sedangkan irigasi tersier dan kuarter, penangangannya sampai ke pemeliharaannya oleh petani.(imron)
Leave a Reply