Robert Sebut Klaim Warga Harus Bisa Dibuktikan

Share :

Kantongi Bukti Indikasi Tindak Pidana

ragamlampung.com – Kuasa hukum Rumah Sakit (RS) Permata Hati menyebut RS sudah memiliki sampel tersendiri terkait limbah RS. Hal ini disampaikan Robert O Aruan, kuasa RS Permata Hati menanggapi warga yang telah mengklaim memiliki bukti jika limbah RS bermasalah.

“Kita sudah ambil sample dari dua lokasi yang berdekatan dengan IPAL RS, tapi hasilnya bagus. Jadi kita yakin bahwa pengelolaan limbah RS menurut kita sudah memenuhi standar,” kata Robert.

Robert menjelaskan apabila ada indikasi yang menyebutkan sumur tercemar harus diketahui penyebab pastinya.

“Ya tercemar, karena apa? Itu harus diperjelas,” sebut Robert.

Menanggapi sampel yang diambil berbeda antara sampel sumur yang diambil RS berbeda lokasi dengan yang diuji warga? Robert menyatakan harusnya yang tercemar yang terdekat dari saluran IPAL.

“Lah apa bedanya sample air yang kita ambil dekat IPAL? Karena sebagaimana keterangan DLH pada saat ketemu kami bahwa sumur warga yang dikeluhkan tercemar itu sudah lama tidak dipakai. Jadi menurut kami jika memang tercemar, tercemar karena apa? Dan penyebabnya apa? Jika memang RS melakukan pencemaran harusnya titik yang tercemar adalah titik yang berdekatan dengan IPAL RS,” terang Robert.

Yang perlu diketahui, lanjut Robert, RS melakukan pemeriksaan dan Uji berkala setiap bulan dan hasilnya selalu memenuhi syarat.

“Kemudian ditambah lagi dengan hasil uji lab titik sample dari warga sekitar malah yang berdekatan dengan IPAL dan hasilnya baik,” tuturnya.

Terpisah, Indra Jaya SH CIL, kuasa hukum RS Permata Hati lainnya mempersilahkan pihak yang telah melaporkan ke Polres Metro.

“Itu hak warga dan kita tidak bisa melarang. Kita juga harus sampaikan, bila selama ini baru sebatas koordinasi dengan aparat hukum maka kedepan kita juga akan bertindak tegas dengan cara melaporkan balik. Kita sudah kantongi beberapa bukti indikasi pelanggaran pidana termasuk menjerat dengan UU ITE. Karena apa yang pernah mereka sampaikan juga butuh pertanggungjawaban,” tutup Indra.(iwan)

Share :