ragamlampung.com -– Bank Pasar milik Pemerintah Kota Bandarlampung disarankan membuat berbagai terobosan, terutama menambah jumlah nasabahnya supaya bisa meningkatan pendapatannya.
Ini akan berimbas terhadap pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah setempat. Tahun ini bank tersebut ditargetkan menyumbang PAD sebesar Rp6,5 miliar.
Bank Pasar tahun lalu meraup keuntungan Rp10 miliar lebih, dan sebanyak Rp3,6 miliar masuk ke PAD Pemkot Bandarlampung. Aset Bank Pasar saat ini mencapai Rp422,94 miliar, penyaluran kredit sampai akhir Desember 2016 berjumlah Rp360,61 miliar.
Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, Bangun Kurniawan mengatakan, bank tersebut bisa menerapkan pengembangan jaringan pasar yang cakupannya di luar wilayah Bandarlampung.
“Bank ini sudah masuk kategori bank kegiatan usaha III, yakni modal di atas Rp50 miliar, jadi diperbolehkan membuka cabang di kabupaten/kota lain dalam provinsi. Bahkan bisa menjangkau kabupaten perbatasan,” katanya, Selasa (7/3/2017).
Dikatakannya, Bank Pasar juga disarankan tidak hanya fokus memberi kredit konsumtif, tapi kredit produktif. Sebab, saat ini kredit produktif bank itu belum mencapai lebih dari 10 persen.
Direktur Utama Bank Pasar Ahmad Tamidi mengatakan, target pengembangan pembukaan kantor cabang di kabupaten/kota lain telah masuk dalam rencana komisaris dan direksi. Tahun ini direncanakan membuka kantor cabang dan kantor kas di Kabupaten Pesawaran. (ar)