ragamlampung.com — Warga Kelurahan Bukitkemuning, Kabupaten Lampung Utara, kerap kesulitan memperoleh air bersih. Penyebabnya, instalasi yang dimiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Waybumi — sumber utama pemasok air warga, sering ngadat.
Distribusi air dari perusahaan itu tidak menentu bahkan bisa berhari-hari tidak ada sama sekali bagi warga yang ada di tempat itu.
Warga berharap Bupati Agung Ilmu mengatasi masalah itu, karena salah satu janjinya ketika kampanye menjadi bupati adalah mengatasi masalah air PDAM.
”Masalah ini terjadi sudah lama, distribusi air dari PDAM tidak pernah lancar, bahkan sering tidak mengalir. Tapi, tagihan kepada konsumen tetap jalan,” kata Warsito (50), warga setempat, Senin (29/8/2016).
Untuk mengungkapkan kekesalannya, warga setempat ada yang menggali saluran PDAM di depan rumah masing-masing. Warga berharap air mengalirnya ke rumahnya. Jika usaha itu tidak berhasil, warga terpaksa membeli air menggunakan tong-tong besar kepada penjual air.
Yang mengecewakan warga atas kinerja PDAM itu ketika musim hujan, toh masalah air tidak selesai. PDAM mengalirkan air pada malam hari, tapi siangnya tidak mengalir. “Kalau orang yang punya uang, tidak masalah, mereka bisa bikin sumur bor. Tapi, orang miskin harapan satu-satunya dari PDAM ini,” kata Warsito.
Seorang petugas lapangan PDAM Waybumi area Bukitkemuning mengatakan, air tidak mengalir karena masih dalam masa perbaikan. Selain itu, sebagian besar instalasi sudah tidak layak digunakan. (ar)
Leave a Reply