ragamlampung.com — Kontingen Provinsi Lampung mengikuti menggelar pertandingan ekshibisi cabang olahraga woodball untuk PON XIX/2016 Jawa Barat. Pertandingan berlangsung di Venue 24 Fairways Pusdikkav, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (3/9/2016).
Atlet yang bertanding seluruhnya 147 woodballer dari 10 provinsi, memperebutkan 14 medali emas dalam tiga hari.
Humas panpel woodball, Kartono Sarkim, mengatakan, kontingen provinsi lainnya yang bertanding Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Bali, Banten, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua.
“Mereka akan bertanding di nomor-nomor tunggal, ganda, beregu putra-putri, dan ganda campuran putra-putri dalam stroke dan fairways competition,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi PON, Sabtu (3/9/2016).
Sebenarnya ada 14 provinsi anggota Indonesia Woodball Association (IWbA) yang diundang. Namun, hanya 10 provinsi yang mengirimkan atletnya.
Dalam ekshibisi PON XIX, masing-masing provinsi hanya mendapat kuota atlet maksimal sembilan putra dan sembilan putri. Setiap pemain hanya diperkenankan mengikuti dua nomor pertandingan.
Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan di PON Remaja di Jateng 2017. Di ajang multicabor itu, woodball menjadi cabor resmi yang akan mempertandingkan enam nomor.
“Selain nomor yang terbatas, kuota atlet di PON Remaja 2017 juga dibatasi maksimal dua putra dan dua putri,” ujar Kartono yang juga Ketua Pengprov IWbA Jabar.
Woodball saat ini terus berkembang di Tanah Air. Olahraga ini juga memiliki sejumlah keunggulan ketimbang olahraga lain. Kartono menjelaskan, woodball merupakan olahraga modifikasi dari golf. Namun, woodball mempertimbangkan unsur-unsur efisiensi biaya, waktu, dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.
“Dalam cabor ini mengandung nilai-nilai positif kecermatan, ketelitian, kesabaran, dan sifat pantang menyerah. Nilai-nilai positif ini akan membentuk para pelaku dalam olahraga ini untuk menjadi pribadi dengan karakteristik yang unggul,” kata Kartono. (ar)
Leave a Reply